TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Nama Korban Pembunuhan Mbah Slamet Telah Diketahui Identitasnya

Masih ada 4 jenazah yang belum terindetifikasi

Slamet Tohari diminta memperlihatkan lubang tempat dia mengubur belasan korbannya di tengah hutan. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Banjarnegara, IDN Times - Sebanyak 8 orang korban pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45) yang berkedok dukun penggandaan uang di Desa Balun, Kabupaten Banjarnegara telah terindetifikasi.

Setelah sebelumnya empat jenazah berhasil diidentifikasi, terbaru Tim DVI Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Tengah berhasil kembali mengidentifikasi empat jenazah korban pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet.

Baca Juga: Jenazah Pasutri Korban Dukun Pengganda Uang Dikenali dari Baju

1. Ada 20 pengaduan orang hilang yang diterima polisi

Proses penggalian lubang tanah yang berisi 10 mayat korban pembunuhan berencana yang dilakukan dukun pengganda uang di Banjarnegara. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Sebelumnya pihak kepolisian telah membuka posko pengaduan orang hilang dan ante mortem, ada sebanyak 20 orang yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.

"Perkembangan Posko Pengaduan Orang Hilang dan ante mortem, hingga saat ini telah menerima pengaduan dari 20 orang," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy didampingi Kabiddokkes Kombes Pol. Sumy Hastry P dan Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Senin, (10/4/2023).

Laporan tersebut ditindaklanjuti oleh Tim DVI dengan pengambilan sampel ante mortem dari 16 orang guna proses identifikasi terhadap delapan jenazah.

2. Sebanyak tiga jenazah telah diserahkan kepada keluarganya

Tim BPBD, Polres Banjarnegara dan DVI menggali sekaligus mengidentifikasi identitas para korban pembunuhan berencana di Banjarnegara. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Sebelumnya  kepolisian telah lebih dulu mengidentifikasi empat korban diantaranya yakni Paryanto (53) warga Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Kemudian jenazah pasangan suami istri atas nama Irsad (43) dan Wahyu Tri Ningsih (41), warga Pesawaran, Lampung, lalu Mulyadi Pratama (46) warga Desa Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Sumatra Selatan.

"Jenazah atas nama Paryanto, Irsad, dan Wahyu Tri Ningsih telah diserahkan kepada pihak keluarga," katanya.

3. Sebanyak empat jenazah belum teridentifikasi

Awak media mengambil gambar Slamet Tohari yang dikeler oleh Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto di lokasi kejadian. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Selanjutnya pada hari Minggu (9/4/2023), Tim DVI juga berhasil kembali mengindentifikasi empat dari delapan jenazah yang belum teridentifikasi. Kabiddokkes Kombes Pol. Sumy Hastry P. mengatakan bahwa empat jenazah yang teridentifikasi pada hari Minggu yakni Theresia Dewi (48) beserta anaknya Okta Ali Abrianto (32), warga Magelang, Jateng.

"Jenazah atas nama Theresia Dewi cocok dengan data ante mortem dengan bukti primer berupa foto gigi tanggal dan jam tangan warna oranye, sedangkan Okta Ali Abrianto cocok dengan foto gigi gingsul dan di celananya ditemukan kunci mobil Honda seperti yang disampaikan oleh keluarga," ujarnya.

Menurut dia, dua jenazah lainnya teridentifikasi atas nama Suheri (53) dan istrinya Riani (50), warga Pesawaran, Lampung. Jenazah Suheri cocok dengan data ante mortem dengan bukti primer berupa foto gigi lepas sebelah kiri, menggunakan celana boxer warna hitam, celana jin warna krim, dan beberapa bukti lainnya, sedangkan jenazah Riani cocok dengan data ante mortem dengan bukti data primer berupa foto gigi kelinci dan renggang.

Dengan demikian, masih ada empat jenazah yang belum teridentifikasi oleh Tim DVI Biddokkes Polda Jateng.

4. Polisi sita kendaraan Paryanto korban Mbah Slamet asal Sukabumi

Kondisi kantong jenazah berisi tubuh pasutri atas nama Irsad dan Wahyu Triningsih yang sudah diautopsi DVI di RSUD Margono Purwokerto. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan bahwa pihaknya telah menyita kendaraan yang sebelumnya digunakan oleh salah seorang korban. "Kendaraan yang diambil oleh tersangka itu telah kami sita. Jenisnya Wuling," tegasnya.

Kendaraan Wuling tersebut diketahui digunakan oleh korban atas nama Paryanto saat berangkat dari Sukabumi menuju Banjarnegara pada tanggal 20 Maret 2023.

Baca Juga: Daftar Identitas Korban Dukun Pengganda Uang, Warga Diminta Lapor Polres Banjarnegara

Berita Terkini Lainnya