Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Laporan Haikal Adithya
Tegal, IDN Times - Komunitas Runtah Tegal Laka-laka (Rutela) melombakan daur ulang sampah di Taman Poci Kota Tegal, Minggu (15/12) pagi. Lomba tersebut digelar untuk umum dalam rangka memperingati hari lahir ke-2 Rutela.
Baca Juga: Kota Malang Resmi Miliki Pusat Daur Ulang Sampah
1. Olah limbah rumah tangga
Komunitas Runtah Tegal Laka-laka (Rutela) melombakan daur ulang sampah di Taman Poci Kota Tegal, Minggu (15/12) pagi. IDN times/Haikal Adithya Ketua Rutela, Nur Laelatul Aqifah mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan secara gratis ini merupakan bentuk mengkampayekan gerakan mengolah sampah di lingkungan rumah tangga. Sebab, saat ini banyak dijumpai sampah rumah tangga yang dibuang begitu saja tanpa dipilah terlebih dahulu.
Padahal, kata Nur, sampah tersebut sangat berpotensi serta dapat dengan mudah merusak ekosistem dan lingkungan. Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat agar bisa mengolah sampah rumah tangga sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir.
2. Gunakan bahan baku sampah organik dan anorganik
Komunitas Runtah Tegal Laka-laka (Rutela) melombakan daur ulang sampah di Taman Poci Kota Tegal, Minggu (15/12) pagi. IDN times/Haikal Adithya "Kita gelar lomba olahan sampah organik dan anorganik dengan durasi waktu 60 menit. Dimana bahan baku utama 70 persen dari sampah dan 30 persen bahan tambahan," katanya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Dalam lomba ini, sambung Nur, para peserta diperbolehkan mengerjakan produk olahan sampah di rumah hingga 50 persen jadi. Sedangkan sisanya, dikerjakan pada saat perlombaan berlangsung. Hal ini dilakukan, agar tim juri mampu memberi penilaian bagaimana cara mengolah sampah.
3. Penilaian estetika dan fungsi
Komunitas Runtah Tegal Laka-laka (Rutela) melombakan daur ulang sampah di Taman Poci Kota Tegal, Minggu (15/12) pagi. IDN times/Haikal Adithya Sementara itu, salah satu dewan juri Supriyadi Yos menyebutkan, dalam lomba pengolahan sampah ada beberapa kriteria yang menjadi acuan penilaian. Seperti diantaranya mencakup nilai fungsi, estetika dan memiliki nilai jual.
"Semakin besar manfaatnya, maka itulah yang kita pilih. Tak hanya manfaat, jika hasilnya bagus dan bisa diniagakan, itu juga masuk kategori," jelasnya.
Tak melulu soal nilai jual, Yos juga menambahkan, niat baik peserta diharapkan mampu menular kepada masyarakat lain, sehingga pengolahan sampah di rumah tangga bisa semakin menjamur. Dengan begitu, lingkungan menjadi lebih sehat dan tidak tercemar.
Baca Juga: Ini 5 Fakta di Balik Daur Ulang Botol Plastik yang Bikin Kaget