Lonjakan COVID-19 di Kudus, 659 Orang Meninggal, RS Nyaris Penuh
60 Desa di Kudus Zona Merah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kudus, IDN Times - Lonjakan kasus COVID-19 di Kudus, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo serta Kepala BNPB Ganip Warsito mengecek upaya penanganan COVID-19 di Kabupaten Kudus.
Pada tinjauannya tersebut Kapolri mengaku prihatin dengan lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di Kudus, bahkan menurut catatannya ada 659 kasus kematian terjadi di Kudus carena COVID-19.
Baca Juga: Kewalahan! Polisi Bantu Pemakaman Jenazah Pasien COVID-19 Kudus
1. Ketersediaan ruangan perawatan COVID-19 di Kudus semakin menipis
Mereka didampingi oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Pangdam IV Kodam Diponegoro Mayjend TNI Rudianto, beserta pejabat utama Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro.
"Kami sangat prihatin dengan meningkatnya COVID-19 di Kabupaten Kudus ini. Kami minta semua pihak termasuk TNI dan Polri agar lebih intensif dalam penanganan COVID-19," kata Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Dari data yang diterima, kata Sigid, jumlah warga yang terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 7.975 orang, sedangkan sembuh 5.918 orang, dan meninggal dunia 659 orang. Hal ini menjadi perhatian khusus dirinya bersama Panglima dalam menangani COVID di Kabupaten Kudus.
"Ketersediaan tempat tidur di tujuh rumah sakit di Kabupaten Kudus juga semakin menipis karena dari 393 tempat tidur sudah terisi 359 tempat tidur atau 91 persen. Sementara ruang ICU dari 41 tempat tidur juga terisi 92 persen atau 38 tempat tidur," ujarnya.
Baca Juga: 98 Nakes Bantu Tangani COVID-19 Kudus, Didatangkan dari Solo