TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sholat Hajat, Tata Cara dan Doa Agar Permintaan Dikabulkan Allah SWT

Bisa dikerjakan 2 rakaat atau 12 rakaat

Mengerjakan salat hajat (pexels.com/michael-burrows)

Sholat hajat merupakan salat dua rakaat yang dikerjakan saat seseorang memiliki kepentingan tertentu memohon kepada Allah SWT agar dikabulkan keinginannya tersebut.

Shalat hajat baik dilakukan untuk orang yang sedang dirundung kesulitan atau memiliki kepentingan tertentu. Kalian yang tengah memiliki hajat atau urusan yang mesti diselesaikan dianjurkan mengerjakan salat sunah tersebut.

Baca Juga: Niat Puasa Nisfu Syaban, Catat! Haram Dikerjakan di Waktu ini 

1. Tata cara Sholat Hajat

Ilustrasi sholat (Google.com)

Shalat hajat ini menurut Mazhab Syafi‘i merupakan salah satu salat sunah yang dikerjakan saat seseorang memiliki hajat tertentu baik hajat yang berkaitan dengan kemaslahatan agama dan duniawinya.

Berikut ini merupakan tuntunan tata cara Sholat Hajat seperti IDN Times lansir dari NU Online

  1. Shalat dua rakaat (atau 12 rakaat)
    Dianjurkan membaca Surat Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan Al-Ikhlas (atau Surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya)
  2. Membaca shalawat
  3. Doa yang warid, doa hajat
  4. Doa kepada Allah menyatakan hajat pribadinya

2. Anjuran mengerjakan Sholat Hajat saat mengalami kesempitan

islamic-study.org

Ulama asal Indonesia Syekh M Nawawi Banten menyebutkan barang siapa tengah mengalami kesempitan atau memiliki hajat yang ingin disegerakan dikabulkan oleh Allah SWT maka hendaknya mengerjakan sholat hajat.

فمن ضاق عليه الأمر ومسته حاجة في صلاح دينه ودنياه وتعسر عليه ذلك فليصل هذه الصلاة الآتية Artinya, “Orang sedang mengalami kesempitan, berhajat untuk membuat mashlahat agama dan dunianya, dan merasakan kesulitan karenanya, hendaklah melakukan shalat sebagai berikut,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain.

3. Doa Sholat Hajat yang makbul dan dikabulkan oleh Allah SWT

Ilustrasi berdoa (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut Syekh Nawawi yang meriwayatkan dari Wahib bin Al-Warad menyebutkan doa makbul yakni diawali dengan mengerjakan shalat sunnah sebanyak 12 rakaat.

Pada setiap rakaat membaca Surat Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan Surat Al-Ikhlas. Setelah selesai mengerjakan salat tersebut hendaknya membaca doa ini

سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهَ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Artinya: “Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,”

Berita Terkini Lainnya