TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

14 ABK Asing Positif COVID-19, 1 Meninggal Gagal Napas di RSUD Cilacap

Hasil untuk tahu varian baru COVID-19 lama, sampai 2 minggu

Ilustrasi pemakaman jenazah COVID-19. ANTARA FOTO/Ampelsa

Cilacap, IDN Times - Satu dari 14 anak buah kapal (ABK) asing yang terinfeksi COVID-19 di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah meninggal dunia usai dirawat intensif di RSUD setempat. Korban yang berinisial DRQ (50) adalah warga negara (WN) Filipina. Ia mengembuskan napas terakhir pada Selasa (11/5/2021).

1. Jenazah tidak bisa dibawa ke luar Indonesia

Ilustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Berdasarkan laporan dari RSUD Cilacap, korban meninggal dunia akibat kegagalan pernapasan akut akibat infeksi virus corona.

Mengacu Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 424 Tahun 2007 tentang Pedoman Upaya Kesehatan Pelabuhan dalam Rangka Karantina Kesehatan dinyatakan bahwa orang yang meninggal akibat penyakit menular tidak dapat dibawa ke luar wilayah Republik Indonesia.

"Saat ini sedang dikoordinasikan lebih lanjut oleh agen kapal, Kedutaan Besar Filipina dan pihak keluarga, apakah akan dimakamkan di Indonesia atau jenazah dikremasi kemudian abunya dibawa ke Filipina," kata Sekretaris Daerah (Sekda), Farid Ma'ruf melansir Antara Rabu (12/5/2021).

2. Dinkes Cilacap tunggu hasil sampel Genome ABK

pixabay.com

Dengan satu korban meninggal dunia, imbuh Farid, sampai saat ini terdapat 13 ABK yang masih terkena COVID-19.

"Sebelumnya memang ada 13 orang yang positif, salah satunya dengan kondisi mengkhawatirkan, kemudian bertambah satu lagi yang positif namun dengan gejala ringan, sehingga ada 14 yang terkonfirmasi positif dan hari ini ada satu yang meninggal dunia," turut Farid.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi mengatakan pihaknya hingga saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan Genome Sequencing yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan di Jakarta terhadap spesimen COVID-19 seluruh awak kapal yang terkonfirmasi tersebut.

3. Hasil Genome lama sampai 2 minggu

Ilustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Dia menjelaskan pemeriksaan tersebut guna memastikan apakah virus corona yang menginfeksi mereka apakah merupakan varian baru (red: B1617) yang merebak di India, mengingat kapal tersebut membawa muatan gula rafinasi dari India.

"Hasil pemeriksaannya belum keluar karena membutuhkan waktu 10--14 hari. Nanti kami akan selalu komunikasikan," ujarnya.

Untuk diketahui, sebanyak 13 awak kapal berbendera asing yang hendak bongkar muatan di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, dilaporkan terkonfirmasi COVID-19, sedangkan tujuh awak kapal lainnya negatif. Kapal berbendera Panama bernama MV Hilma Bulker itu diawaki 20 orang WN Filipina. Kapal membawa gula rafinasi bertolak dari India.

Saat tiba di Cilacap pada 25 April 2021, pukul 16.00 WIB, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II-A Cilacap memeriksa kekarantinaan kesehatan mereka dan didapati secara umum dalam keadaan sehat.

Namun, dari hasil pemeriksaan tes antigen, menunjukkan 3 dari 20 ABK tertular COVID-19 sehingga dilakukan prosedur pemeriksaan menggunakan metode tes reaksi rantai polimerase (PCR) di Rumah Sakit Pertamina Cilacap.

Baca Juga: Kronologi 13 ABK dari India Positif COVID-19 di Cilacap, Varian Baru?

https://www.youtube.com/embed/kmWWlwpoa3Y
Berita Terkini Lainnya