Kronologi 13 ABK dari India Positif COVID-19 di Cilacap, Varian Baru?

1. Belum terkonfirmasi apakah varian virus corona terbaru

Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Farid Ma'ruf, menyatakan belum mendapat kejelasan apakah COVID-19 yang menginfeksi para ABK tersebut merupakan varian baru. Sebab, Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilacap masih menunggu hasil pememeriksaan genome sequencing mereka dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan.
"Jadi ini varian apa belum jelas karena belum ada hasilnya. Kami mengimbau masyarakat tetap tenang, karena sudah ditangani dengan baik," kata Farid dalam konferensi pers, Jumat (7/5/2021).
Untuk diketahui, kapal berbendera Panama yang bermuatan gula rafinasi itu bersandar di Pelabuhan Tajung Intan Cilacap pada Rabu (14/4/2021) pukul 16.00 WIB. Sebelumnya, petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Kelas II A Cilacap melakukan pemeriksaan kekarantinaan kesehatan terhadap 20 ABK kapal tersebut pada Minggu (25/4/2021).
Pada Senin (26/4/2021) pukul 17.14 WIB, hasil tes PCR menunjukkan tiga ABK tersebut terkonfirmasi positif COVID-19.
"Rapid antigen terhadap 20 ABK menunjukkan hasil tiga orang positif, dilanjutkan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan PCR yang dikirim ke RS Pertamina Cilacap," ujar Farid.
2. Ada 13 orang ABK terkonfirmasi positif COVID-19

Lalu pada Rabu (28/4/2021), Boarding Officer KKP Kelas IIA Cilacap mengambil sempel genome tiga ABK yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu dan mengirimnya ke Balitbangkes Kemenkes.
Sembari menunggu, Dinkes setempat kemudian melakukan tes PCR secara bertahap terhadap ABK yang lain pada 30 April--4 Mei 2021. Hasilnya, 13 orang diketahui terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka yang semula mengisolasi diri di kapal langsung dievakuasi ke RSUD Cilacap.
"Pada 5 Mei 2021, RSUD Cilacap menginformasikan satu pasien dalam kondisi tidak stabil dan harus dipantau secara intensif," ucapnya.
3. Kegiatan bongkar muat disetop di Cilacap dihentikan

Guna menghindari transmisi lebih luas, kegiatan bongkar muat di Pelabuhan IV Tanjung Intan dihentikan untuk sementara per 3 Mei 2021.
"Terhadap tenaga bongkar muat dan petugas pengawas sebanyak 49 orang sudah dilakukan rapid test antigen dan hasilnya negatif," tuturnya.
Untuk memulihkan para pasien, Dinkes setempat memfasilitasi terapi plasma konvalesen dan terapi sel punca (stem cell) bagi ABK positif bergejala berat. Dinkes juga berkoordinasi dengan PMI untuk penyediaan plasma darah.
Sebagai tindakan pencegahan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap berkoordinasi dengan KKP untuk mensterilisasi kapal dengan disemprot cairan disinfektan.