Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Surakarta, IDN Times - Jaringan apotek terbesar di Malaysia, Apotek Alpro, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan 21 universitas lokal di Indonesia yang dipimpin oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Muhammadiyah Aisyiyah (APTFMA).
1. Memperluas peluang kerja
Kerjasama itu bertujuan untuk meningkatkan pendidikan farmasi dan memperluas peluang kerja bagi lulusan farmasi di Indonesia.
"MoU ini merupakan tonggak penting dalam upaya kami untuk meningkatkan pendidikan farmasi di Indonesia. Dengan berkolaborasi dengan Apotek Alpro dan universitas-universitas yang berpartisipasi, kami dapat menawarkan kepada mahasiswa kami pengalaman industri internasional yang berharga, serta peluang untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka, baik secara akademis maupun profesional," ujar Apoteker Dr. Erindyah Retno W (Ph.D), Ketua APTFMA dalam keterangan resminya kepada IDN Times, Rabu (3/7/2024).
Baca Juga: Hadapi Patah Hati dengan Kuat: 6 Tips Menjaga Mental Sehat
2. Jumlah apoteker lebih sedikit
Data dari database Komite Farmasi Nasional pada 2019 menunjukkan bahwa Indonesia hanya memiliki 2,85 apoteker per 10 ribu penduduk.
Jumlah itu jauh lebih rendah dari rata-rata Global sebesar 7,36 apoteker per 10 ribu penduduk pada tahun 2016.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
MoU itu diharapkan dapat membantu mengatasi kesenjangan tersebut.
3. Meningkatkan layanan kesehatan
Chief Executive Officer Apotek Alpro Indonesia, Apoteker Lee Yin Chen menyatakan, pihaknya berterima kasih kepada APTMA dan universitas-universitas atas kesempatan kolaborasi tersebut.
"Di Malaysia, kami telah bekerja sama dengan 20 universitas lokal untuk menyediakan beasiswa dan pelatihan Apoteker Terdaftar Sementara (PRP), kami berharap dapat berbagi pengalaman kami untuk membina dan mempersiapkan generasi apoteker berikutnya di Indonesia," ujarnya.
Selain itu, Apotek Alpro juga akan bekerja sama dengan jaringan apotek lokal terkemuka untuk mengelola lebih dari 200 gerai apotek mereka di Indonesia. Langkah itu diharapkan dapat meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.