TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Untung Sukses Berdagang Buah di Pasar dengan WhatApp Business

Pedagang pasar terdampak pandemik COVID-19

Ilustrasi pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww)

Menjadi pedagang di pasar tradisional bukanlah sesuatu yang mudah. Persaingan yang ketat dan harga yang terkadang tidak stabil, membuat para pedagang pasar harus terus berinovasi untuk mendapatkan pelanggan.

Selama dua tahun terakhir, pandemik COVID-19 membuat dagangan para pedagang pasar tradisional makin melesu seiring turunnya jumlah pelanggan. Salah satunya dialami Untung, pedagang buah-buahan dan pakaian di Pasar Prawirotaman, Yogyakarta.

Meski omzetnya menurun, Untung mampu bertahan dan beradaptasi dengan memanfaatkan media sosial, sehingga bisnisnya berjalan stabil. Ia sukses melebarkan sayap pangsa pasar dagangannya ke wilayah lain, seperti Jakarta dan Aceh, dengan menggunakan WhatsApp Business.

Baca Juga: Pakai Motor Listrik, Anis Dianggap Gila tapi Waras Secara Ekonomi

1. Menyediakan buah dalam dan luar negeri

Unsplash.com/timmossholder

Untung merintis usaha buah-buahan di tahun 2000 bersama sang Istri. Awalnya, ia hanya berjualan lima jenis buah seperti apel, anggur, dan semangka.

Seiring berjalannya waktu, Untung menambah produk impor seperti jeruk, apel, pir, dan stroberi ke daftar produknya.

“Sebelum dijual, kami harus tahu karakteristik buahnya terlebih dahulu. Misalnya untuk buah yang sangat riskan seperti duku, itu harus terjual semua dalam sehari. Kalau tidak, warnanya akan menjadi coklat dan harga jualnya turun. Jadi dengan mengetahui berapa lama buah bisa bertahan, kita bisa lebih hati-hati dalam menjualnya,” kata Untung.

2. Bisnis Untung terdampak pandemik COVID-19

ilustrasi aplikasi WhatsApp (pixabay.com/Webster2703)

Selama berbisnis, Untung sudah mendapatkan beberapa pelanggan yang rutin meminta suplai buah-buahannya. Ia bahkan sempat memasok buah-buahan untuk hotel berbintang dan pelaku usaha lainnya.

“Alhamdulillah, bisnis saya juga dilancarkan berkat getok tular atau dari mulut ke mulut, dari satu kafe ke kafe lainnya, kemudian ke restoran, dan ke sekolah,” ucapnya

Pandemik COVID-19 yang melanda Maret 2020 membuat omzet Untung menurun drastis sehingga ia harus mencari cara untuk mempertahankan usahanya. Kondisi itu mendorong dirinya bergabung dan ikut program Pasar JuWAra.

Pasar JuWAra adalah program yang diselenggarakan oleh WhatsApp dan UKM Indonesia untuk membantu menghadapi hantaman dampak finansial dari pandemik COVID-19 sejak tahun 2021.

Dalam program pelatihan tersebut, ada 1130 pedagang pasar tradisional dari 66 pasar yang tersebar di 15 provinsi dan 25 kabupaten/kota di Indonesia belajar mendigitalisasi usaha menggunakan aplikasi WhatsApp Business. Selain itu, mereka juga mendapatkan layanan khusus perpanjangan dari aplikasi WhatsApp.

3. Adaptasi menjalankan usaha dengan WhatsApp Business

ilustrasi WhatsApp Business (truust.io)

Untung bersama 25 pedagang pasar tradisional Prawirotaman terpilih mengikuti program pelatihan tersebut di Yogyakarta. Awalnya, Untung sempat ragu dapat menyelesaikan program dengan baik. Tetapi berbekal keteguhan dan semangat mengikuti untuk belajar dan mencari cara lain untuk berjualan, membuat Untung berhasil mengikuti pelatihan hingga selesai.

Di Pasar JuWAra, Untung dan peserta lain diajarkan menggunakan WhatsApp Business beserta fitur-fitur lainnya. Seperti pesan salam, balas cepat, dan katalog.

Untung mengaku, menggunakan WhatsApp Business memudahkannya menjalankan usaha dan sudah terbukti berhasil membantu memulihkan bisnisnya setelah dihantam pandemik.

“Kami melihat setidaknya sudah pulih 50 persen dibandingkan saat di awal pandemik virus corona. Alhamdulillah, di bulan Ramadan 2022 kami menerima banyak sekali pesanan yang komunikasi awalnya dari WhatsApp. Kami sempat terima pesanan sebanyak 2.700 buah pisang tanpa pernah bertemu dengan pemesannya. Saya foto stok pisang kami yang terbaik dan langsung dikirim ke WhatsApp pembeli. Pelanggan senang sekali,” kata Pak Untung berseri-seri.

Baca Juga: Petrokimia Pertamina, Setia Menjaga Asa dan Masa Depan Indonesia

Berita Terkini Lainnya