TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[FOTO] Perjuangan Petugas Bendungan Jatibarang Pasok Data untuk Sinbad

Harus susuri anak tangga curam di dalam bangunan kedap udara

IDN Times/Dhana Kencana

Semarang, IDN Times - Penyediaan data di era digital saat ini menjadi hal penting. Terutama untuk memenuhi sistem informasi yang terintegrasi.

Salah satunya adalah penyediaan data untuk Sistem Informasi Bendungan dan Waduk (Sinbad). Aplikasi tersebut diperlukan guna melihat status keamanan dan operasi dari sebuah bendungan/waduk.

Sinbad memberikan laporan rutin situasi terkini bendungan di seluruh Indonesia. Bahkan aplikasi buatan Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR itu juga bisa digunakan untuk membantu sistem pemantauan di sebuah bendungan.

IDN Times secara eksklusif berhasil mendokumentasikan perjuangan para petugas di Bendungan Jatibarang di Semarang, Jawa Tengah, untuk menyediakan data bagi Sinbad.

Untuk diketahui, Bendungan Jatibarang terletak di Sungai Kreo, yang jaraknya 15 kilometer sebelah barat daya Kota Semarang.

Berdasarkan informasi dari laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bendungan Jatibarang memiliki daya tampung volume air hingga 20,4 juta m3. Bendungan itu diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di Kota Semarang sebesar 2,7 juta m3. Bendungan Jatibarang juga menjadi sumber air baku untuk wilayah Kota Semarang Barat, sebesar 1.050 liter per detik.

Penasaran, bagaimana perjuangan para petugas, simak foto-fotonya berikut ini.

Baca Juga: 10 Pesona Bendungan Sawah Waikelo, Surga di Tengah Tanah Sumba

1. Penyediaan data untuk Sinbad dilakukan saat pengecekan alat instrumentasi (tekanan air pori) di Bendungan Jatibarang. Pengecekan dilakukan rutin setiap minggunya

IDN Times/Dhana Kencana

2. Pengecekan dilakukan dengan dua cara, yaitu manual dan otomatis (daring/online). Keduanya selalu digunakan untuk komparasi data. Data itu nantinya akan di-input ke aplikasi Sinbad oleh petugas operasi bendungan

IDN Times/Dhana Kencana

3. Selain menyediakan data tentang kondisi bendungan, petugas juga melakukan pengecekan fisik sejumlah alat yang dipasang. Hal itu untuk mengetahui apakah terjadi kerusakan atau masalah (error) dari sebuah alat instrumentasi bendungan

IDN Times/Dhana Kencana

4. Para petugas ini harus berjalan menyusuri pondasi bawah Bendungan Jatibarang, dengan kedalaman mencapai 74 meter. Jadi, mereka berjalan di bawah tanah dan air bendungan.

IDN Times/Dhana Kencana

5. Diperlukan waktu empat jam untuk menyelesaikan tugas pengecekan dengan berjalan kaki. Sebab jarak tempuh perjalanan mencapai satu kilometer untuk setiap kali pengecekan di area Bendungan Jatibarang

IDN Times/Dhana Kencana

6. Kondisi fisik yang prima dari petugas sangat diperlukan saat melakukan pengecekan. Banyaknya anak tangga yang curam memaksa petugas untuk selalu berhati-hati.

IDN Times/Dhana Kencana

7. Mereka harus menyusuri 200 anak tangga dengan kemiringan tajam, hampir mencapai 45 derajat. Mereka pun harus menyesuaikan kondisi ruangan yang kedap udara.

IDN Times/Dhana Kencana

8. Setiap pengecekan diterjunkan tiga petugas yang tergabung dalam satu tim. Masing-masing bertugas melakukan pencatatan, pengecekan fisik, dan pendokumentasian

IDN Times/Dhana Kencana

9. Data yang dicatat secara manual, dihimpun untuk kemudian dimasukkan ke aplikasi Sinbad. Data di Sinbad bisa digunakan untuk analisis dari pihak-pihak terkait yang berkepentingan

IDN Times/Dhana Kencana

Baca Juga: Jadi Destinasi Baru di Atambua, Bendungan Rotiklot Wajib Kamu Kunjungi

Berita Terkini Lainnya