Ini Biang Keladi Selisih Data Vaksinasi COVID-19 Pusat Vs Jawa Tengah
Jateng input data vaksinasi via Pcare, pusat lihat di SMILE
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Grobogan, IDN Times - Sejumlah kepala daerah di Jawa Tengah protes kepada pemerintah pusat soal ketersediaan vaksin COVID-19. Sebab, data vaksinasi antara pemerintah pusat dan daerah tidak sama.
Baca Juga: 6 Sentra Vaksinasi di Semarang ini Tutup, Stok Tersisa 28 Ribu
1. Ada selisih data vaksinasi pemerintah pusat dan daerah
Hal itu diakui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Sebab, masih banyak daerah di Jateng yang kehabisan stok vaksin. Tapi, data yang dimiliki pemerintah pusat melalui aplikasi SMILE (Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik) menunjukkan daerah-daerah yang kehabisan stok tersebut masih memiliki stok vaksin cukup banyak. Belakangan diketahui, data di aplikasi Smile tidak sesuai seperti di lapangan.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Sang Bupati, Sri Sumarni terus-menerus meminta tambahan vaksin kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. Dari data pada aplikasi Smile milik pemerintah pusat, stok vaksin di Grobogan masih banyak sehingga tidak dikirim.
Saat mengecek pelaksanaan vaksinasi di Desa Wolo, Grobogan pada Selasa (3/8/2021), Ganjar menemukan titik persoalan tersebut. Rupanya setiap ada kegiatan vaksinasi, semua data diinput secara langsung melalui aplikasi Pcare. Baru setelah itu dimasukkan melalui aplikasi SMILE.
"Lha kenapa tidak ke SMILE pak, kan itu pusat melihatnya pakai itu," tanya Ganjar ke petugas.
Baca Juga: Jika Tak Ditangani Dengan Tepat, Limbah Vaksin Bisa Picu Vaksin Palsu