Kapolda Tepis Ledakan Akibat Sabotase
Lokasi gudang sudah sesuai SOP
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Kapolda Jateng, Irjen Rycko Amelza Dahniel menegaskan ledakan di gudang tempat penyimpanan bom dan bahan peledak temuan masyarakat di Mako Brimob Srondol Semarang bukan karena adanya upaya sabotase.
Kapolda juga akan mengevaluasi keberadaan Mako Brimob dan juga gudang penyimpanan bahan peledak dan bom temuan masyarakat itu, karena lokasinya berada dekat di pemukiman warga.
"Gudang itu juga terpisah dari asrama dan berjarak 100 meter dari pemukiman warga," katanya seusai menjenguk korban jiwa akibat ledakan di RS Banyumanik Semarang, Sabtu (14/9).
Kapolda menyatakan penempatan gudang tempat penyimpanan bom dan bahan peledak temuan masyarakat di Mako Brimob Srondol Semarang telah sesuai dengan standar operasi prosedur (SOP). Gudang tersebut lokasinya terpisah dari gudang senjata api dan amunisi Satbrimob Polda Jateng.
Terkait isi gudang, Rycko menjelaskan bahwa bom dan bahan peledak yang disimpan merupakan temuan masyarakat saat perang dunia dahulu kala.
"Militer ini bukan militer sekarang. Militer waktu perang dunia. Ini temuan masyarakat seperti ranjau darat zaman perang dunia dulu, ada bom-bom besar. Militer kita juga tidak menggunakannya juga," papar Rycko.
Saat ini temuan-temuan tersebut tengah dilakukan pemusnahan secara berkala.
Baca Juga: [BREAKING] Gudang Brimob Terbakar, Seorang Polisi Terluka
1. Gudang berisi 30-an granat kecil
Kapolda menjelaskan isi gudang adalah bahan peledak temuan dan bom-bom militer temuan masyarakat. Gudang yang meledak berukuran 6x6 meter persegi.
"Di gudang terdapat sekitar 30an granat-granat kecil yang disimpan di gudang. Dan sedang dilakukan pemusnahan," kata Kapolda Jateng, Irjen Rycko Amelza Dahniel. .
Baca Juga: 6 Foto Situasi Mako Brimob Semarang Pasca Ledakan