TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

12 Potret Keanekaragaman Hayati di Hutan Hujan Tropis Pekalongan

Flora fauna terjaga baik meski di luar kawasan konservasi

IDN Times/Dhana Kencana

Pekalongan, IDN Times - Hutan hujan tropis Petungkriyono masih berada dalam satu bentang Pegunungan Dieng. Letaknya secara administratif ada di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah dengan ketinggian sekitar 500-1.700 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Hutan yang pengelolaannya dibawah Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perum Perhutani Pekalongan Timur melalui Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Doro itu menjadi satu-satunya hutan hujan tropis yang tersisa di Pulau Jawa saat ini. Berdasarkan data Perhutani per November 2020, luas hutan Petungkriyono mencapai 5.847,29 hektare (ha).

Keanekaragaman hayati di hutan tersebut masih terjaga meskipun berada di luar kawasan konservasi. Ekologi hutan Petungkriyono memberikan manfaat tidak hanya bagi flora maupun fauna sekitar, namun juga manusia dan lingkungan.

IDN Times secara khusus mengabadikan sejumlah flora fauna yang terdapat di hutan tersebut dalam 12 potretnya di bawah ini.

1. Burung hias langka seperti burung Bentet Kelabu (Lanius schach) atau populer dengan nama Cendet ini populasinya masih ada di Hutan Petungkriyono

IDN Times/Dhana Kencana

2. Satwa langka dan dilindungi, Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) menjadi tanda bahwa spesies lain dalam satu rantai makanan masih terjaga di hutan tersebut

IDN Times/Dhana Kencana

Baca Juga: 12 Potret Populasi Owa Jawa di Hutan Hujan Tropis Pekalongan

3. Hutan Petungkriyono yang terletak di dataran rendah turut habitat burung Julang Emas (Aceros undulatus)

IDN Times/Dhana Kencana

4. Sejumlah primata langka dan dilindungi juga ada di hutan tersebut. Seperti Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

IDN Times/Dhana Kencana

5. Di hutan hujan tropis itu ada Surili Jawa atau dalam bahasa lokal dijuluki Rekrekan (Presbytis comata). International Union for Conservation of Nature (IUCN) memasukkannya dalam kategori Endangered (EN) karena populasinya terus menurun

IDN Times/Dhana Kencana

6. Jumlah Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) sekitar 3.000 ekor di Hutan Petungkriyono

IDN Times/Dhana Kencana

Baca Juga: 12 Potret Hutan Hujan Tropis yang Tersisa di Pulau Jawa

7. Terakhir ada Owa Jawa (Hylobates moloch) yang juga masuk Endangered (E) oleh IUCN. Pernah juga berstatus Critically Endangered (CR) atau kritis pada 1996 dan 2000

IDN Times/Dhana Kencana

8. Kemunculan banyak Capung saat pagi hari seperti jenis Euphaea variegata ini menjadi tanda bahwa udara di hutan tersebut masih bersih dan sehat

IDN Times/Dhana Kencana

9. Ada pula Laba-Laba yang berperan mengendalikan populasi serangga serta invertebrata lainnya agar ekosistem di hutan tersebut tetap stabil

IDN Times/Dhana Kencana

10. Selain satwa, juga terdapat spesies epifit, paku-pakuan, serta pohon-pohonan yang mampu menjaga tata air dan kesuburan tanah. Seperti Paku Pohon atau Paku Tiang (Cyathea contaminans) ini

IDN Times/Dhana Kencana

11. Termasuk ada tumbuhan Liana yang hidup dengan menumpang pada pohon sebagai penopang untuk mendapatkan sinar Matahari. Liana bukan tumbuhan parasit

IDN Times/Dhana Kencana

Baca Juga: 12 Potret Konservasi Hutan Hujan Tropis di Pekalongan dengan Kopi Owa

https://www.youtube.com/embed/2ve5sdsUudo
Berita Terkini Lainnya