TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sekolah Katolik di Magelang Adakan Lomba Azan dan Baca Alquran

Menjunjung tinggi toleransi

wahdah.or.id

Magelang, IDN Times - Sebuah sekolah di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah mengadakan lomba azan dan baca Alquran. Lomba yang digelar di SMK Pangudi Luhur itu diperuntukkan bagi para siswa yang beragama Islam.

Baca Juga: Sikap Toleransi, Kunci Persatuan dan Kerukunan Bangsa

1. Dalam rangka BKSN 2019

ANTARA News/Hari Atmoko

Lomba diadakan pada Senin (30/9). Lomba tersebut digelar sebagai bagian dari pendidikan karakter dan budaya. Selain itu juga dalam rangka Bulan Bakti Kitab Suci Nasional (BKSN) 2019 di sekolah yang berada di bawah yayasan pendidikan Katolik itu.

"Ini bagian dari pendidikan karakter, budaya. Di sini masalah agama itu kita tetap menghargai sebagai pribadi, ini multikultural. Termasuk juga pendidikan dan praktik tentang toleransi," kata Kepala SMK Pangudi Luhur Muntilan, F.X. Yellow Bayu Hirmawan sebagaimana dikutip IDN Times dari Antara, Selasa (1/10).

Tema BKSN untuk tahun ini adalah Mewartakan kabar di era millennial.

2. Lomba mendatangkan juri khusus dari pondok pesantren

@achmadzack05.id

Pada lomba azan dan baca Alquran itu, pihak sekolah mendatangkan dua juri khusus. Yakni Gus Nurul Huda yang juga sebagai pengasuh Pondok Pesantren Misbahu Zulam Bendan, Desa Ngargosuko, Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang dan Ustadz Muhammad Arifin, guru ngaji asal Karangwatu, Kecamatan Muntilan.

"Dengan kegiatan ini, kita mengajak anak-anak untuk menjunjung tinggi toleransi dan sekaligus mempunyai rasa memiliki terhadap PL (Pangudi Luhur) ini," ujar Bayu.

Sementara itu, bagi siswa lain yang memeluk Kristiani mengikuti sejumlah lomba. Di antaranya pembuatan poster, mazmur, dan baca kitab suci.

3. Kurang lebih ada 500 siswa yang bersekolah

ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bayu mengungkapkan yang terpenting adalah setiap siswa sekolah memiliki iman yang kuat, rajin berdoa sesuai agama masing-masing dan menjalankan kehidupan beragama secara taat.

Pada sekolah tersebut, terdapat empat jurusan pendidikan keterampilan, yang terdiri dari 23 kelas. Total siswa terdapat 687 anak, di mana sebagian memeluk Kristiani dan sebagian lainnya Islam.

Empat jurusan pendidikan keterampilan di sekolah tersebut adalah teknik pemesinan, kendaraan ringan otomotif, desain pemodelan informasi bangunan, dan desain interior teknik furnitur.

Baca Juga: 5 Polemik yang Gak Perlu Kamu Toleransi dalam Hubungan

Berita Terkini Lainnya