TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selama Satu Tahun, Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas 15.280 kali

Ada 18 gunung api yang statusnya Waspada di Indonesia

Gunung Merapi terlihat dari kawasan Candi Plaosan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Semarang, IDN Times - Gunung Merapi yang berada di wilayah Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali, dan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mengeluarkan awan panas lebih dari 15 ribu kali selama kurun waktu 2019. Dari total keseluruhan tersebut, sebanyak empat kali diantaranya berupa letusan eksplosif.

Baca Juga: Erupsi 154 Kali, Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Mencapai 2 Km

1. Ada 18 gunung api dengan status Waspada

Gunung Merapi. Twitter.com/BPPTKG

Gunung Merapi hingga saat ini masih bersama 18 gunung api lainnya di Indonesia yang berstatuskan Level II atau Waspada. Diantaranya bersama Gunung Anak Krakatau, Gunung Bromo, Gunung Lokon, Gunung Kerinci, Gunung Rinjani, Gunung Semeru, dan Gunung Slamet.

Status Waspada Gunung Merapi itu ditetapkan sejak 21 Mei 2018 lalu.

2. Erupsi dan awan panas Gunung Merapi tak memakan korban jiwa

Letusan Gunung Merapi pada Minggu 17 November 2019. Twitter.com/BPPTKG

Berdasarkan catatan Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diterima IDN Times, selama satu tahun yaitu kurun waktu 2019, Gunung Merapi telah mengeluarkan awan panas atau guguran lava sebanyak 15.280 kali.

Dari jumlah tersebut, sebanyak empat kali diantaranya mengalami erupsi yang eksplosif. Salah satunya terjadi pada 17 November 2019.

Meski demikian, secara keseluruhan, erupsi dan awan panas dari Gunung Merapi tak memakan korban jiwa.

3. Warga diimbau waspadai lahar saat terjadi hujan

Gunung Merapi. Twitter.com/BPPTKG

Pihak PVMBG Kementerian ESDM memberikan rekomendasi kepada warga di sekitar Gunung Merapi. Diantaranya untuk mewaspadai adanya potensi ancaman bahaya berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhnya material vulkanik akibat dari letusan eksplosif yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Kemudian warga juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas pada radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Warga pun diminta untuk mengantisipasi terhadap bahaya abu vulkanik dari kejadian awan panas maupun letusan eksplosif. Termasuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: Info Harga dan Rute Gunung Merapi, Perhatikan Sebelum Mendaki!

Berita Terkini Lainnya