99 Desa Banjarnegara Rawan Diterjang Bencana Alam, Warga Pakai Ilmu Titen
Mereka rentan terkena gempa dan gas beracun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banjarnegara, IDN Times - Sebanyak 99 titik desa di Kabupaten Banjarnegara masuk dalam kategori kerawanan bencana alam skala tinggi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara menyatakan masyarakat desa di area tebing maupun lereng pegunungan kerap menggunakan ilmu titen supaya terhindar dari bencana alam.
"Hampir lebih dari 70 persen, kita memang rawan bencana terutama longsor, gunung api dan gas beracun," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo, Selasa (26/7/2022).
Baca Juga: 4 Cara Manjur Ilmu Titen untuk Antisipasi Efek La Nina di Jateng
1. Warga Desa Gumelem Kulon pilih mengungsi saat hujan berhari-hari
Andri berkata, wilayah desa yang sering kali menerapkan ilmu titen salah satunya Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan.
Di Desa Gumelem Kulon, katanya banyak warga yang sudah memahami gejala bencana yang sering muncul setiap waktu. Jika desanya diguyur hujan lebat berhari-hari, kata Andri, warga setempat langsung bergegas mengungsi ke lokasi yang aman.
Biasanya warga yang hafal dengan gejala alam tersebut tinggal di rumah-rumah di bawah tebing pegunungan. "Mereka tinggalnya kan tidak bergerombol, di tebing-tebing, satuan-satuan, ya. Jadi kalau hujannya sudah dua hari atau tiga hari, biasanya keluarga ini mengungsi ke bawah (daerah aman) saudaranya yang tidak tinggal di lereng-lereng. Jadi itu Ilmu titen," terangnya.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem, 10 Pohon Tumbang di Semarang, Warga Harus Pakai Ilmu Titen