TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bisa Jauhkan Game Online, Guru Izinkan Siswa Main Lato-lato di Sekolah

PGSI Jateng dukung penuh siswa main lato-lato

Anak-anak sedang bermain latto-latto (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/tom)

Semarang, IDN Times - Sejumlah guru yang tergabung dalam organisasi Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Tengah sepakat untuk mengizinkan para siswa setingkat SD, SMP dan SMA untuk bermain lato-lato di dalam sekolah. Pasalnya, permainan lato-lato yang belakangan viral memiliki dampak yang positif ketimbang bermain game online di handphone.

Baca Juga: Para Pekerja Migran di Jateng Gak Bisa Dapat Paspor, Ternyata Ini Masalahnya

1. Orangtua gak pernah protes anaknya main lato-lato

ilustrasi lato-lato (instagram.com/pernakperniksalwa)

Humas PGSI Jawa Tengah, Muhammad Noor Salim mengatakan, sampai sekarang tidak ada satupun orang tua yang mengeluhkan anaknya bermain lato-lato. Sambutan positif juga datang dari para guru yang tetap mengizinkan para siswanya bermain lato-lato pada jam istirahat. 

"Sampai saat ini tidak ada orang tua yang protes atau mengeluh terkait permainan lato-lato. Dan pihak sekolah tetap memperbolehkan para siswa membawa lato-lato asalkan waktunya bermainnya hanya saat jam istirahat. Ini akhirnya mendapat sambutan positif dari kalangan orangtua. Banyak yang bilang kalau main lato-lato bisa menjauhkan dari game online," ujar Salim, Selasa (10/1/2023). 

2. Lato-lato dianggap bisa tingkatkan keseimbangan otak

ilustrasi main lato-lato (instagram.com/produksimainan.id)

Menurutnya, lato-lato yang zaman dahulu dikenal dengan nama etek-etek merupakan permainan jadul yang bisa meningkatkan gerak motorik tubuh para siswa. 

Di samping itu, lato-lato juga bisa mengembalikan konsentrasi siswa sehingga minat belajar di sekolah kembali meningkat. 

"Lato-lato atau zaman dulu namanya etek-etek yang belakangan viral tentu kita sambut baik. Ada sisi positifnya karena bisa kembalikan minat siswa belajar di sekolah. Ketika lato-lato dibunyikan bersama-sama juga ada nilai kebersamaan di kalangan siswa. Bagi kalangan pendidik terutama para guru lato-lato memiliki dampak untuk meningkatkan keseimbangan otak. Jadinya, efek yang ditimbulkan selama ini sangat bagus bagi dunia pendidikan," akunya. 

3. Setiap sekolah diminta gelar lomba lato-lato

Rafathar jajan mainan di pinggir jalan. (youtube.com/Rans Entertainment)

Lato-lato yang dominan dimainkan menggunakan ketrampilan tangan dan jari, katanya juga bisa mengurangi siswa dari kecanduan game online. Bermain lato-lato memiliki keasyikan tersendiri karena siswa bisa membeli sendiri dengan harga yang murah dan bisa dimainkan di tempat mana saja. 

Oleh sebab itulah, ia mendorong setiap sekolahan untuk mengadakan lomba lato-lato secara massal untuk menumbuhkan kreativitas bagi anak-anak. 

"Maka hadirnya lato-lato ini benar-benar kita support. Kalau perlu diadakan lomba lato-lato setiap sekolahan aja. Sebab, viralnya permainan lato-lato menandakan bahwa anak-anak dari Gen Z butuh permainan yang baru dengan harga murah. Ya mendingan siswa main lato-lato ketimbang main game handphone justru efeknya sangat negatif. Kita sudah buktikan sendiri kalau main game di handphone bikin siswa jadi pribadi yang individualis, susah konsentrasi belajar dan perhatian ke orang tua juga jadi pudar," terangnya. 

Baca Juga: Lato-lato Jadi Mainan yang Jauhkan Anak dari Ketergantungan Gadget

Berita Terkini Lainnya