TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

22 Bonbin dan Penangkaran Jateng-DIY Kembali Menggeliat Usai Dihantam Pandemik

Yuk, liburan ke bonbin!

Dua ekor bayi harimau benggala berusia tiga bulan saat dipertontonkan kepada pengunjung Bonbin Mangkang Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Sebanyak 22 kebun binatang (bonbin) dan penangkaran satwa yang tersebar di Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali menggeliat setelah harus bersusah-payah bangkit dari situasi pandemik COVID-19. Lokasi bonbin maupun penangkaran saat ini menjadi tujuan favorit bagi para wisatawan lokal yang kerap menghabiskan waktu liburannya saat akhir pekan. 

"Tingkat kunjungan sudah hampir normal. Termasuk dari segi pemasukan atau pendapatan di masing-masing bonbin juga sudah lancar lagi," kata Ketua Forum Kerjasama Kebun Binatang dan Akuarium (FKKBA) Jawa Tengah dan Yogyakarta, Junjung, saat dihubungi IDN Times, Kamis (1/9/2022). 

Baca Juga: Banyak Penangkar Bangkrut, Bonbin Mangkang Dapat Kiriman Puluhan Satwa

1. Pengelola bonbin saling bantu pasokan pakan satwa

Dokter hewan memeriksa kesehatan Gajah Sumatera (Elephanus maximus sumatrensis) di Medan Zoo atau kebun binatang Medan, Sumatera Utara, Rabu (29/4/2020). (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

FKKBA tercatat memiliki 22 anggota yang mengoperasikan kebun binatang, lokasi konservasi, tempat penangkaran serta obyek wisata air. Seluruh anggota forum tersebut, kata Junjung hampir kolaps lantaran mengalami kesulitan finansial selama masa pandemik. 

Walau demikian, untuk mengatasi kesulitan keuangan, pihaknya kerap saling membantu dengan melibatkan pemerintah daerah setempat. 

"Di Wonogiri misalnya, kita ada kebun binatang yang ikut dibantu oleh pemdanya. Sehingga support dari pemda membuat operasionalnya tidak terganggu. Cuman kalau yang swasta dan mandiri itu pasti yang kesulitan banget. Tapi, teman-teman selalu koordinasi saling bantu kok. Selalu kita prioritaskan untuk bantu anggota yang butuh kiriman pakan satwa," terang pria yang menjabat Direktur Utama Taman Wisata Purbasari Pancuran Mas Purbalingga tersebut. 

2. Pengusaha India rutin kirimkan bantuan pakan bagi satwa bonbin

Pengujung TSTJ Solo sedang melihat satwa burung Kasuari. (IDN Times/Larasati Rey)

Biasanya, katanya bantuan pakan mayoritas diberikan untuk satwa karnivor yang membutuhkan konsumsi daging yang besar. Seperti saat salah satu kebun binatang kesulitan mencari daging segar untuk harimau, pihaknya akhirnya berusaha memasok 200 kilogram daging ayam segar saban hari. 

Upaya lainnya juga berupa membuka donasi pakan satwa. Menurutnya donasi pakan inilah yang sangat membantu operasional bonbin dan tempat penangkaran agar tetap eksis selama pandemik COVID-19. 

Dari donasi pakan kemudian terkumpul aneka ragam makanan bagi satwa koleksi bonbin mulai daging sampai umbi-umbian. Sampai saat ini yang sering mengucurkan bantuan pakan yakni seorang pengusaha asal India yang berdomisili di Jakarta. 

3. Sejumlah bonbin sering dapat bantuan pakan

Sebelum dilepasliarkan, satwa-satwa itu direhabilitasi di PPS Sibolangit untuk mengembalikan sifat liarnya. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Ia berkata bantuan pakan satwa beberapa kali dikirim ke Taman Satwa Taru Jurug atau Solo Zoo, Bonbin Serulingmas Banjarnegara, penangkaran di Pekalongan, Bonbin Mangkang atau Semarang Zoo, Gembira Loka Yogyakarta dan Bonbin Gajahmungkur Wonogiri. 

"Pas kita butuh pasokan makanan untuk satwa, kita lalu buka donasi pakan ternyata banyak bantuan yang masuk. Rata-rata wujudnya umbi-umbian untuk pakan satwa herbivora ya. Yang rutin diberikan oleh paguyuban pengusaha India yang tinggal di Jakarta. Paling banyak berupa umbi-umbian, ketimun dan sayuran. Seringnya kita berikan buat pakan rusa, unta atau satwa herbivor lain. Jumlahnya tergantung banyak sedikitnya bantuan," ungkapnya. 

Baca Juga: Pasca Pawang Diterkam Harimau, Serulingmas Zoo Dibuka saat Libur Lebaran

Berita Terkini Lainnya