TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Petugas Amankan Kasuari di Tambaklorok: 4 Tahun Makan Limbah

Kondisinya ternyata sehat semua

IDN Times/Fariz Fardianto

Semarang, IDN Times - Tim gabungan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah terpaksa menyita dua ekor kasuari gelambir ganda milik seorang warga Kampung Tambaklorok, Kecamatan Semarang Utara. 

Dalam penangkapan tersebut, para petugas dikejutkan adanya temuan bahwa burung khas Papua tersebut selama ini dipelihara jadi satu dengan ratusan ekor kambing etawa. Suharyono, Kepala Resort Konservasi BKSDA Jawa Tengah menyebut bahwa pemilik burung tersebut bernama Jaka Santosa yang teridentifikasi tinggal di Perum Klipang Blok P 11 Sendangmulyo Tembalang Semarang.

"Proses penyitaan bermula dari laporan pengelola Bonbin Mangkang yang sempat menerima permintaan dari Pak Jaka pada 28 Juni untuk menukar kasuari jantannya dengan betina yang selama ini dipelihara di kebun binatang tersebut. Kemudian, kita bergerak ke Tambaklorok. Memang di sana ada dua ekor, sayangnya kondisi kandangnya sangat tidak layak," kata Suharyono saat ditemui wartawan, di markas BKSDA Jateng Jalan Suratmo, Manyaran, Selasa (9/7).

Baca Juga: Ringkus Jaringan Jual Beli Satwa Langka, Polda Jatim Selamatkan Komodo

1. Pemilik kasuari melanggar dua aturan konservasi sekaligus

IDN Times/Istimewa

Meski begitu, pihaknya menganggap Jaka melanggar dua aturan sekaligus. Yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PermenLHK) Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 mengenai satwa dan tumbuhan yang dilindungi.

2. Sejak 2016, dua kasuari hidup jadi satu dengan ratusan etawa

IDN Times/Istimewa

Suharyono menyoroti perilaku Jaka yang membiarkan satwa langka hidup menjadi satu dengan ratusan ekor etawa.

"Kasuari itu sejak 2016 hidup di satu kandang dengan 700 ekor etawa. Bisa dibayangkan dengan kondisi lingkungan Tambaklorok yang sering banjir, pasti mengancam kelangsungan hidup hewan tersebut," akunya.

Pihaknya mendapati kondisi kandang kasuari yang berbatasan langsung dengan lautan lepas dan hanya diberi sekat ala kadarnya.

"Dari segi pagar kandangnya sangat tidak aman. Apalagi kondisinya berbatasan langsung dengan laut. Yang lebih bahaya lagi, kalau kasuarinya berontak, kakinya yang berkuku tajam bisa melukai orang-orang. Maka atas faktor keamanan, kita amankan dua ekor kasuari milik Pak Jaka untuk ditaruh ke Bonbin Mangkang," tuturnya.

3. Saking beratnya, harus ada empat orang untuk mengevakuasi seekor kasuari

papua Kini

Kepala BKSDA Jateng, Suharman mengungkapkan saat diamankan, dua ekor kasuari berusia 10 tahun. Masing-masing punya bobot 70 kilogram. Satwa bernama latin Casuarius casuarius tersebut, katanya saat diperiksa oleh tim medis, dalam kondisi sehat.

Pihaknya mengaku harus dibantu empat orang untuk mengangkut burung itu ke atas mobil pikap.

"Evakuasinya tidak sulit. Karena kuncinya ada di kaki, kalau sudah diikat ya aman. Ada lima orang yang ikut mengevakuasi. Pemiliknya memelihara kasuari sejak 2016 dengan diberi makan limbah-limbah makanan dari hotel, saat diinterogasi, dia bilangnya karena limbah hotel ada sisa buah-buahan yang bisa diolah lagi jadi pakan kasuari," cetusnya.

Baca Juga: Sedih, 10 Satwa Langka Ini Sering Jadi Barang Dagangan di Pasar Gelap

Berita Terkini Lainnya