TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dampak Pandemik, Puluhan Siswa di Demak Justru Kecanduan Game Online

PGSI desak Kementerian Kominfo blokir game online

Ilustrasi main game. (IDN Times/Mardya Shakti)

Demak, IDN Times - Gegara kelamaan mengikuti sesi belajar online selama pandemik COVID-19, sejumlah siswa sekolah di Kabupaten Demak kedapatan telah mengalami kecanduan bermain game. Alih-alih tekun mengikuti proses belajar daring, terdapat puluhan siswa sekolah di Kota Wali justru ketagihan bermain game online.

Temuan tersebut terungkap dari laporan para guru sekolah setingkat SD hingga SMP di Demak yang mengeluhkan dampak pembelajaran jarak jauh selama masa pandemik COVID-19. Keluhan itu ditampung oleh Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Kabupaten Demak.

"Dari laporan pengurus PGSI setiap kecamatan di Demak, rata-rata di sekolah ditemukan 50 persen siswa yang sudah kecanduan bermain game online. Jumlahnya kurang lebih ada 30 anak per sekolah," kata Ketua PGSI Demak, Noor Salim, ketika dihubungi IDN Times, Selasa (29/6/2021).

Baca Juga: 5 Cara Cepat Lepas dari Kecanduan Game Online, Bisa Banget!

1. Separuh sekolah di Demak menemukan banyak siswa kecanduan game online

Ilustrasi Bermain Game (IDN Times/Mardya Shakti)

Salim menyebutkan total ada sekitar 900 sekolah dengan jumlah guru yang mencapai 29.000 orang. Tingkat kecanduan siswa pada game online sudah sedemikian parah lantaran hampir separuh sekolahan yang ada di Demak saat ini sedang menangani perubahan perilaku para siswa akibat kecanduan game online.

"Di PGSI demak, kita menaungi 29.000 guru dengan jumlah sekolahnya sekitar 900. Dan separuh lebih sekarang sedang menangan siswa yang mengalami gangguan perilaku akibat terlalu banyak bermain game online," cetusnya.

2. Siswa tiba-tiba malas belajar, nyuekin gurunya sampai nekat bolos sekolah

forumbatasa.wordpress.com

Ia yang jadi guru MTs Taqwiyatul Waton, Sumberejo Kecamatan Mranggen telah menemukan ada 30 lebih siswanya yang keranjingan game online. Untuk tingkat kecanduannya, katanya ada sejumlah siswa yang mengalami penurunan prestasi, menjadi malas belajar, tiba-tiba cuek terhadap para gurunya hingga yang terparah nekat bolos sekolah.

Perubahan itu tampak saat para siswa diminta masuk sekolah saat sesi belajar tatap muka secara terbatas yang digelar belakangan ini.

"Perubahan perilakunya muncul selama pembelajaran daring diberlakukan pemerintah. Begitu dipegangi gadget untuk belajar online, siswa ini perubahan perilakunya luar biasa. Mereka jadi cuek sama perintah gurunya. Pas tes ujian sekolah, ngerjainnya asal-asalan. Terus begitu jam belajar selesai mereka langsung keluar kelas buat main game lagi. Memang belum ada yang kecanduan sampai tingkat akut. Tapi siswa sudah malas belajar dan sering bolos," ungkapnya.

3. Para guru BK harus susah payah bujuk siswa agar mau sekolah lagi

Ilustrasi Pelajar. (IDN Times/Mardya Shakti)

Saat ini pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh guru BK untuk menangani para siswa yang kecanduan game online. Bahkan, ada guru BK yang rela datang ke rumah siswa untuk membujuk siswa agar mau sekolah lagi.

"Saat ini sedang ditangani guru BK dengan kunjungan ke rumah siswa. Orangtuanya juga sudah mengingatkan agar gak main handphone lagi. Cuman si anaknya yang susah diberi tahu, dia minta uang lagi buat paket kuota," ujarnya.

Baca Juga: Agar Gak Kecanduan Bermalas-malasan, 5 Hal Ini Wajib Kamu Lakukan

4. PGSI: Belajar online tidak efektif di Demak

Pengurus PGSI Demak saat membahas siswa yang kecanduan game online. (Dok PGSI Demak)

Salim menyayangkan dengan sikap pemerintah yang memberlakukan pembelajaran daring terlalu lama tanpa solusi atau antisipasi yang jelas. Sebab, menurutnya belajar daring tidak efektif diberlakukan di Demak mengingat jaringan internetnya yang tidak merata.

Akibat kondisi tersebut, siswa akhirnya kesulitan mengakses aplikasi zoom untuk pemberian materi pembelajaran secara online. 

"Belajar online jelas gak efektif karena jaringan internet di Demak gak bagus. Siswa juga gak bisa pakai zoom. Efeknya prestasi siswa merosot drastis. Nilai kriteria ketentuan minimal (KKM) terpaksa kita turunkan dari awalnya nilai KKM 75 berubah jadi 70. Sebab daya serap pembelajaran daring buat siswa Demak sangat rendah," akunya.

5. Menkominfo diminta blokir aplikasi game online

Surat dari PGSI Demak yang dikirimke Menkominfo Jhony G Plate. (Dok PGSI Demak)

Pihaknya per hari ini telah melaporkan temuan maraknya kecanduan game online kepada Diskominfo Demak untuk melayangkan surat kepada Menkominfo Johnny G. Plate. Tujuannya supaya Menkominfo memblokir semua aplikasi game online yang dapat diunduh di smartphone.

"Mohon Bu Endah selaku Kepala Dinas Kominfo,  berkenan mendisposisi Surat Gerakan Moral Blokir Game Online, kepada Pak Menkominfo, sekaligus memberi dukungan atas gerakan moral ini," katanya dalam keterangan resmi usai bertemu dengan Kepala Dinas Kominfo Demak, Endah Cahya Rini dan Kabid Komunikasi dan Statistik Kominfo Demak, Agus Pramono.

"Dimana-mana orang tua resah mengatasi anaknya yang kecanduan game online. Begitupun kalangan remaja hingga dewasa juga terjadi dekradensi moral hingga stres, gila bahkan meninggal dunia", tambahnya.

Baca Juga: PPDB Jateng Baru Dibuka 2 Hari, Ortu Siswa Protes Titik Koordinat Eror

Berita Terkini Lainnya