TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dico Bupati Kendal dan Ketua Gerindra Jateng Maju Pilgub Jateng?

Para politisi muda punya potensi yang besar

Ketua Gerindra Jateng Sudaryono saat memberi penjelasan kepada para mahasiswa yang berunjuk rasa di depan markas DPD Gerindra Jateng Jalan Kanguru Raya Kecamatan Gayamsari. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Tokoh-tokoh muda di Jawa Tengah mulai bermunculan. Seperti Bupati Kendal Dico Ganinduto, Sudaryono Ketua DPD Gerindra Jateng, hingga Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. Apabila mereka memiliki gagasan yang baik, para politisi muda ini berpeluang masuk bursa pilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikan oleh Pengamat Politik dari Departemen Politik dan Pemerintahan FISIP Undip Wahid Abdulrahman kepada wartawan, Senin (5/2/2024).

Menurutnya para tokoh muda ini bisa membuat perubahan untuk Jawa Tengah melalui gagasannya.

“Saya kira itu bagus tokoh-tokoh muda ini muncul untuk menambah referensi atau alternatif-alternatif bakal calon gubernur di Jawa Tengah ya, semakin banyak artinya semakin banyak pilihan di hadapi oleh parpol. Sehingga pilihan pemilih juga beragam, tidak itu-itu saja,” jelas Wahid.

Baca Juga: Jadi Caleg Gerindra, Nenek 54 Tahun Tetap Nekat Terobos Kandang Banteng

1. Para politisi muda berpeluang nyalon Pilgub Jateng

Ilustrasi Tempat Pemungutan Suara (commons.wikimedia.org/Davidelit)

Dilihat dari basis elektoral dan berkaca pada pilihan gubernur tahun 2018, kemudian tahun 2013, dan 2008, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memang mendominasi. Siapapun calon dari partai ini tidak bisa di remehkan.

Kendati demikian kata dia, para politisi muda tetap berpeluang untuk masuk bursa Pilgub Jateng. Dengan waktu yang cukup hingga pilkada mendatang, mereka bisa memperkenalkan diri kepada masyarakat. Namun hal tersebut juga tetap memperhatikan kekuatan infrastruktur partai.

"Karena para calon gubernur nantinya akan sulit untuk maju secara perseorangan atau jalur mandiri. Sehingga parpol menjadi satu-satunya cara masuk untuk bertarung," Imbuhnya.

2. Hasil Pilpres pengaruhi kontestasi Pilgub Jateng

Konferensi pers pasangan capres cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming raka, usai debat capres kelima yang digelar di JCC, Minggu (4/2/0224). (youtube.com/tvOne Digital TV POOL)

Lebih lanjut ia menambahkan, bursa Pilgub Jateng belum bisa diprediksi saat ini. Sebab, peta kontestasi Pilgub baru bisa terlihat setelah pilihan presiden (pilpres) berlangsung pada 14 Februari 2024.

“Pilpres ini tentu akan mempengaruhi konstalasi nanti di Pilgub Jawa Tengah. Misalnya berkaitan dengan koalisi partai politik, lalu kedua berkaitan dengan hasil pemberian ekstensif parpol itu sendiri,” imbuhnya.

3. Calon pemimpin muda mesti punya terobosan

Seorang pedagang Pasar Karangayu Semarang saat melihat kolom caleg di surat suara sebelum ikut lomba melipat surat suara. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Wahid menuturkan, jaringan dan mesin politik yang lebih terstruktur menjadi faktor penting dalam pemenangan Pilgub Jateng. Melihat pula permasalahan dan tantangan yang ada di Jateng berupa kemiskinan, ketimpangan antara wilayah utara dan selatan, lalu pengangguran, dan infstruktur yang belum maksimal.

“Sudah seharusnya pemimpin muda ini punya tawaran alternatif terobosan yang di mulai dari sekarang harus dipromosikan dan coba disajikan ke masyarakat pemilih Jateng. Dan ini kita belum lihat pemanasannya,” akunya.

Berita Terkini Lainnya