TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dijanjikan Rp10,5 Juta, PSK Sunan Kuning Cuma Dapat Uang Saku Rp5 Juta

Mereka akan balik lagi ke Sunan Kuning

Ilustrasi wanita tuna susila di Sunan Kuning.IDN Times/Fariz Fardianto

Semarang, IDN times - Pengelola Resos Argorejo yang menaungi kompleks lokalisasi Sunan Kuning di Kalibanteng Kulon Semarang, memprotes kebijakan pemerintah dalam mencairkan dana tali asih sebagai bekal uang saku bagi ratusan pekerja seks komersial yang akan dipulangkan pada pertengahan Oktober nanti.

Baca Juga: Tolak Penutupan Sunan Kuning, PSK: Takdir Gak Bisa Diubah, Mas 

1. Sampai hari ini yang dicairkan baru Rp5 juta

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Ketua Resos Argorejo, Suwandi Eko Putranto mengungkapkan dari dana tali asih yang dijanjikan sebesar Rp10,5 juta, pihaknya hingga hari ini, Kamis (10/10), hanya mendapat kepastian pencairan tali asih sebesar Rp5 juta.

"Ternyata dari kesepakatan awal, kebijakan pemerintah untuk memberikan tali asih ini tidak sesuai dengan kenyataannya. Ketika di awal sudah sepakat memberi Rp10,5 juta per anak asuh, hari ini saya dapat kabar kalau yang cair baru Rp5 juta," keluhnya saat ditemui IDN Times, di Aula Resos.

Baca Juga: Penutupan Sunan Kuning, LBH APIK Serukan Penghormatan kepada PSK 

2. Dinsos Jateng terkesan lepas tangan

IDN Times/Fariz Fardianto

Ia mengaku tali asih sebesar Rp5 juta akan dicairkan oleh Dinsos Kota Semarang. Sedangkan, pencairan tali asih lainnya dari Dinsos Jateng sebesar Rp5,5 juta, katanya kini tak ada kejelasan sama sekali.

Ia menyayangkan sikap Dinsos Jateng yang terkesan lepas tangan mengenai nasib anak asuhnya. Pencairan tali asih yang dijadwalkan pada 10-15 Oktober juga molor lantaran tak ada satupun petugas Dinsos yang datang ke Aula Resos.

"Saya pikir kalau yang ditutup prostitusinya, ya semua pihak seharusnya mengedepankan transparansi anggarannya. Kalau sudah dapat uang, harus diserahkan langsung ke anak asuhnya. Dengan kondisi sekarang kan saya malah was-was, jangan-jangan setelah dipulangkan, nasibnya malah terlunta-lunta," ujarnya.

3. Penutupan dilakukan empat hari. Habis itu beroperasi lagi

IDN Times/Fariz Fardianto

Pihaknya menyatakan saat ini diliputi kekhawatiran berlipat ganda lantaran jadwal penutupan Sunan Kuning sudah mepet. Pemkot bersama Kemensos rencananya menutup lokalisasi terbesar di Jateng itu pada 18 Oktober sampai 21 Oktober. "Tapi tanggal 22 dibuka lagi tanpa membuka bisnis prostitusi, namun cuma mengoperasikan rumah karaokenya," paparnya. 

Baca Juga: Cerita Wilda, Jadi Perias PSK hingga Aktif Beri Edukasi soal HIV/AIDS

Berita Terkini Lainnya