TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hati-hati! Angin Kencang 30 Km Per Jam Bakal Menerjang Jawa Tengah

Angin kencang melanda sejumlah wilayah di Jateng

Ilustrasi mobil tertimpa pohon tumbang. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Semarang, IDN Times - Memasuki awal musim penghujan, sejumlah daerah di Jawa Tengah dilanda angin kencang berkecepatan 10-30 kilometer per jam. Pihak Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang memperkirakan angin dengan kecepatan yang cukup kencang itu bakal menerjang sejumlah wilayah dengan durasi yang bervariatif.

"Kecepatan anginnya saat ini terpantau cukup kencang kisaran 10-30 kilometer per jam. Kalau angin bertiup terus-menerus justru tidak masalah. Yang harus diwaspadai jika mendadak muncul angin kencang, nantinya malah berpotensi merusak rumah warga," kata Analis cuaca dari Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, Giyarto saat dihubungi IDN Times, Selasa (8/12/2020).

Baca Juga: Waspada! 24 Provinsi Diguyur Hujan dan Angin Kencang Sepekan ke Depan

1. Angin kencang melanda Banyumas, Solo Raya hingga Jateng bagian barat

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Menurutnya angin kencang yang melanda Jawa Tengah sudah terjadi dua hari terakhir, sejak Minggu (6/12/2020). Daerah-daerah yang dihantam angin kencang diantaranya Kabupaten Banyumas, Soloraya, kawasan pegunungan tengah dan Jawa Tengah bagian barat.

Selama musim hujan, imbuh Giyarto, angin kencang akan muncul secara terus-menerus selama 24 jam nonstop.

"Untuk malam hari kondisinya akan sedikit landai sebab masa udaranya lebih homogen," jelasnya.

2. Fenomena angin kencang dipengaruhi angin Monsun Asia yang kuat

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Ia menyatakan fenomena angin kencang dipicu adanya cuaca ekstrem lantaran sebagian besar wilayah sudah memasuki musim penghujan. Dengan begitu, pengaruh angin Monsun Asia yang cukup kuat telah membuat intensitas curah hujan meningkat.

"Dampak yang dirasakan masyarakat sekarang adanya peningkatan gelombang laut di perairan utara Jateng dan perairan selatan. Di Jateng sedang terjadi penumpukan masa udara," jelas Giyarto.

Baca Juga: Jateng Dijatah 421 Ribu Vaksin, Kelompok Ini yang Akan Jadi Prioritas

Berita Terkini Lainnya