TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kecapekan, Eks Napiter asal Semarang Machmudi Hariono Meninggal Dunia

Semoga husnul khatimah, Mas Ucup

Suasana rumah Ucup yang dipasangi tratak dan dipadati para pelayat sejak pagi. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Machmudi Hariono yang dikenal sebagai Ketua Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani) Semarang meninggal dunia, Rabu (5/10/2022) jam 04.00 WIB. Pria yang akrab disapa Yusuf atau Ucup tersebut mengembuskan nafas terakhir dalam kondisi tidur di rumahnya, Jalan Sri Rejeki Timur XI, RT 08/RW VI Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat.

Meninggalnya Ucup cukup mengagetkan keluarga, tetangga dan para kolega. Termasuk awak media juga terkejut dengan informasi mengenai meninggalnya Ucup. Musababnya, Ucup hari ini sebenarnya menjadi narasumber utama dalam acara talk show secara offline di Universitas Semarang (USM). 

Baca Juga: Densus 88 Ajak Eks Napiter Jateng Edukasi ke Siswa Terkait Bahaya Radikalisme

1. Almarhum merasa agak kecapekan

Afifudin seorang sahabat almarhum saat melayat ke rumah duka Jalan Sri Rejeki. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Muh Afifudin, salah satu sahabat Ucup mengaku kaget dengan kabar meninggalnya. Setahunya, tak pernah mengeluh punya riwayat penyakit tertentu.

"Pak Yusuf pernah mengeluh sakit apapun. Cuma kemarin dia bilang agak capek. Pilek kalau di awal flu itu kata orang Jawa seperti cumleng gitu. Terus pas Subuh dibangunkan istrinya, dia sudah meninggal," ujar Afif kepada IDN Times ketika melayat ke rumah duka.

2. Almarhum sebelumnya sempat pergi ke Jakarta dan Karanganyar

Rumah duka almarhum di Jalan Sri Rejeki Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Menurut Afif, almarhum sosok yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Beberapa hari sebelum meninggal, kata Afif almarhum masih sempat mondar-mandir melakukan sejumlah kegiatan bersama teman-temannya.

Ketika hari Jumat pekan lalu misalnya, almarhum sempat pergi ke Jakarta untuk meminjam mobil dan pulang Sabtu. Di hari Minggu kemarin, almarhum dengan naik mobil menyempatkan diri menengok anak sulungnya yang sedang mondok di salah satu ponpes kawasan Palur, Kabupaten Karanganyar.

3. Masih sempat bagikan sembako di Semarang

Ilustrasi distribusi sembako (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Selepas dari Karanganyar atau tepatnya Senin kemarin, almarhum juga masih sempat menggelar kegiatan pembagian sembako bersama personel Satbinmas Polrestabes Semarang.

"Jadi sekitar hari Jumat, Pak Yusuf ke Jakarta ambil mobil dan pulang Sabtu. Terus hari Minggunya dia langsung tilik anaknya di Ponpes daerah Palur, Karanganyar. Dan Senin sampai di Semarang, kita pas ada kegiatan dengan Satbinmas Polrestabes Semarang. Beliau juga ikut hadir. Karena dia bawa mobil, saat kegiatan pembagian sembako maka berinisiatif membagikan langsung," kata Afif.

Pembagian sembako yang dilakukan almarhum dan teman-temannya dengan menempuh perjalanan dari Kelurahan Pusponjolo, Kelurahan Tlogosari, Kelurahan Lamper, Kelurahan Pudakpayung dan terakhir selesai di Mangkang.

"Sekitar 15 paket sembako. Setelah itu dia pulang. Saya dapat kabar dia masih antar loundry dan sempat nongkrong dengan temannya orang rental di Manyaran jam 10 tadi malam," urainya.

4. Almarhum sempat terjerat kasus terorisme

Masjid Assalam dipadati pelayat yang ingin mensalatkan jenazah Ucup. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sedangkan di lokasi rumah duka banyak pelayat yang berdatangan. Tak cuma kerabat dekatnya, teman-temannya di organisasi Persadani dan juga aparat kepolisian ikut melayat untuk mendoakan almarhum di rumah duka hingga mensalatkan di Masjid Assalam yang jaraknya hanya selemparan batu dari rumah duka.

Bagi publik nama Ucup pernah mencuri perhatian ketika terlibat kasus terorisme dengan menyimpan ratusan amunisi dan bahan peledak di rumahnya Jalan Sri Rejeki.

Ucup pun memiliki sejumlah nama samaran ketika dulu masuk jaringan Jamaah Al-Islamiyyah (JI). Nama samarannya yaitu Yoseph alias Yosep Adirima. Ucup semasa hidupnya pernah menjalani pidana 10 tahun atas kasus bom Sri Rejeki.

Setelah bebas, Ucup mengikuti program deradikalisasi dari BNPT hingga akhirnya membina teman-temannya sesama eks narapidana teroris (napiter) untuk ikrar kembali ke NKRI.

5. Babin Polrestabes terpukul dengan meninggalnya almarhum

Bripka Purnomo seorang babin Polrestabes Semarang melayat ke rumah Ucup. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kasubnit Bhabinkamtibmas Satbinmas Polrestabes Semarang, Bripka Purnomo Budi Setiyawan sangat terpukul dengan meninggalnya almarhum.

Dirinya punya kedekatan emosional yang cukup erat dengan almarhum.

"Dengan meninggalnya beliau ini pukulan berat bagi kita karena beliau Ketua Persadani. Harusnya hari ini ada talk show live di USM. Dan acara di Udinus Jumat besok. Tapi karena kehendak Allah maka kita doakan beliau semoga meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Kita sangat berduka," terang Purnomo.

Baca Juga: 20 Eks Napiter Diajari Pelatihan Manajemen dan Digital Marketing

Berita Terkini Lainnya