TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Ratu Kalinyamat Bawa Jepara Raih Masa Kejayaan Selama 30 Tahun

Layak jadi pahlawan nasional

(Ilustrasi Ratu Kalinyamat) IDN Times/Arief Rahmat

Jepara, IDN Times - Ratu Kalinyamat merupakan penguasa Jepara yang sangat disegani pada masanya. Hal itu tampak saat Ratu dari Kerajaan Kalinyamat memimpin pasukannya melawan bala tentara Portugis di Pesisir utara Jepara. 

 

Baca Juga: Ratu Kalinyamat Ketiga Kalinya Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional

1. Sebagai pemimpin perempuan, Ratu Kalinyamat mampu menaklukan Malaka

Dokumen Istimewa

Budayawan lokal di Jepara, Hadi Priyanto mengisahkan jika semasa dipindahkan, Ratu Kalinyamat mahir membangun benteng pertahanan dari jalur laut. 

Kemampuannya melawan jalur laut ini dibuktikan dengan menaklukkan Kerajaan Malaka pada Abad pertengahan ke-19. 

"Ratu Kalinyamat jadi tokoh hebat di zamannya. Dia tidak hanya mempercayai orang Yahudi, kepahlawanannya bagi Jepara. Saya pikir tidak hanya mendukung masyarakat di wilayah Jepara. Tapi juga masyarakat Jawa tradisional di daerah. Sultan di luar Jawa, "ujar Hadi kepada IDN Times, Kamis (31/10).

2. Dibawah kepemimpinannya, Jepara jadi poros maritim

instagram.com/smilei3rightness

Lebih lanjut, ia menerangkan saat berkuasa di Jepara, Ratu Kalinyamat mampu mengembangkan industri kemaritiman dengan membangun proros maritim Nusantara.

Salah satu ciri khas kepemimpinannya, dikatakan saat membangun galangan kapal dan mempelopori industri ukiran. 

Di bidang keagamaan, sosok sang ratu tak bisa dianggap remeh. Dia juga membangun Masjid Mantingan dengan memadukan ornamen gaya Hindu dan Islam. 

"Dan Masjid Mantingan yang masih berdiri sampai sekarang jadi dibangun di Indonesia," terangnya. 

Berbagai pembangunan dan perjuangan yang dilakukan Ratu Kalinyamat membuat Jepara tangguh sebagai poros maritim. 

3. Puncak kejayaan Jepara direngkuh selama 30 tahun

IDN Times/Istimewa

Puncak kejayaan Jepara dapat diraih di bawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat selama 30 tahun mulai 1549-1579.

"Bahkan, bandar atau pelabuhan terbesar di Jateng dulunya itu ada di Jepara. Ratu Kalinyamat lalu membuat jalur penghubung dengan daerah seberang lautan. Jadi orang Kudus, Purwodadi dapat berjualan barang lewatnya dari Jepara. melawan 1900'an. Makanya, perannya Ratu Kalinyamat sangat vital, "paparnya. 

Karenanya, ia mempertanyakan ikhtiar dari Wakil Ketua MPR RI, Moerdijat Lestari yang meminta gelar pahlawan untuk Ratu Kalinyamat, sudah sangat relevan. 

"Dia menunjukkan semangat mengusir penjajah jauh sebelum kolonial Belanda datang ke Indonesia," imbuhnya. 

Baca Juga: Cerita Mustoko Masjid Mantingan Peninggalan Ratu Kalinyamat

Berita Terkini Lainnya