Kuburan Massal Korban G30S di Semarang Jadi Situs Warisan Dunia
Saat ini kondisinya kurang terawat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Sebuah kompleks kuburan massal korban tragedi berdarah G30S yang ada di Kampung Plumbon, Mangkang, Kecamatan Tugu Semarang, ditetapkan jadi salah satu situs warisan dunia dari UNESCO.
Baca Juga: Puluhan Tahun Dibelenggu Stigma G30S, Pulihkan Hak Kami Pak Jokowi
1. Plumbon ditetapkan jadi situs korban persekusi perang bersama dua kuburan lainnya di Spanyol dan Argentina
Kuburan yang berada di pinggiran Semarang itu dipilih oleh organisasi dibawah naungan UNESCO bernama The International Center for the Promotion of Human Rights (CIPDH), jadi situs sejarah korban perang bersama dua lokasi pemakaman massal lainnya. Yakni di Spanyol, Priaranza del Bierzo dan kuburan di Argentina, Space of Memory and the Promotion and Defense of Human Rights (FORMER ESMA).
Terpilihnya kuburan massal Plumbon tersebut terkonfirmasi dari seorang pegiat sejarah di Semarang, Yunantyo Adi Setiyawan. Ia yang sempat dikontak langsung oleh organisasi sayap UNESCO pada 1 Mei 2019 tersebut tak menyangka kuburan korban G30S di kawasan hutan belantara tersebut menjadi situs warisan dunia.
"Bagi saya, ini benar-benar istimewa dan sarat makna yang mendalam. Terus terang ini diluar dugaan saya. Plumbon sebagai kuburan massal korban tragedi 30 September yang dulunya kita rawat, didoakan bersama tokoh lintas agama, ternyata yang dipilih UNESCO jadi situs resminya," kata lelaki yang pernah jadi pengurus Perkumpulan Masyarakat Semarang peduli HAM (PMS HAM) tersebut saat berbincang dengan IDN Times, Senin (20/1).
Baca Juga: Keren! Pencak Silat Diakui Jadi Warisan Tak Benda oleh UNESCO