Lokalisasi Sunan Kuning Ditutup Agustus, PSK Diberi Modal Rp5,5 Juta
Uang itu bisa dipakai untuk buka usaha
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah, memutuskan akan menutup Resosialisasi Argorejo atau yang lebih dikenal dengan nama Lokalisasi Sunan Kuning pada 16 Agustus mendatang. Menurut Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang, rencana penutupan sudah mencapai tahap akhir.
Baca Juga: Menghapus Stigma Sunan Kuning Sebagai Pusat Pelacuran di Semarang
1. Sebagai bagian dari gerakan Indonesia bersih prostitusi
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang, Fajar Purwoto, mengungkapkan tahapan rencana penutupan Sunan Kuning sudah dimulai sejak dua tahun lalu. Penutupan lokalisasi tersebut tidak sampai menimbulkan gejolak karena dilakukan dengan pendekatan kepada para tokoh masyarakat dan penghuni kawasan lokalisasi itu.
"Penutupan ini kan mengacu pada gerakan Indonesia Bebas Prostitusi yang ditargetkan oleh Kemensos terwujud pada 2019. Jadi, seluruh Indonesia ditargetkan untuk menutup lokalisasi, termasuk Sunan Kuning ini," kata Fajar kepada IDN Times, Jumat (15/6).
Baca Juga: Lika-liku Prostitusi Lewat Tinder di Bali, Bayar Rp750 Ribu per Ronde
Fajar menjelaskan penutupan Sunan Kuning akan dikerjakan bertahap. Dia menegaskan semua pekerja seks komersial (PSK) Sunan Kuning tidak akan direlokasi ke daerah lainnya, tapi dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. Data Ketua Resos saat ini terdapat 479 PSK yang menghuni lokalisasi tersebut.
Sementara itu, Kasi Tuna Sosial dan Perdagangam Orang (TSPO), Anggie Ardhitia, mengatakan saat ini Pemkot Semarang tinggal melakukan eksekusi pemulangan para PSK mayoritas berasal dari luar Kota Semarang.
Pihak Dinsos, kata Anggie, telah menyiapkan dana bantuan sebagai jaminan hidup bagi PSK yang dipulangkan, masing-masing sebesar Rp5,5 juta. Dana tersebut berasal dari Kementrian Sosial.
"Nanti Pemkot juga akan memberikan bantuan menggunakan dana APBD, tapi jumlahnya berapa kami belum tahu. Dana itu satu kali pemberian saja, masuk ke rekening masing-masing penerima," jelas Anggie.
Baca Juga: Puluhan PSK Stasiun Wonokromo Terjaring Razia, 8 Orang Positif HIV