Minyak Goreng Langka, Ganjar Omong Soal Moral: Sebagai Gubernur Saya Malu
Ganjar minta Kemendag atasi kelangkaan minyak goreng
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku malu melihat kondisi pasokan minyak goreng yang masih langka di tiap daerah. Menurutnya keputusan Kemendag yang melakukan penyesuaian harga dan subsidi minyak goreng sudah tidak sesuai.
Kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini telah membuat kebingungan masyarakat di tiap daerah.
"Kita ini produsen sawit terbesar, produsen minyak goreng terbesar dan kita seperti tikus mati di lumbung padi. Mohon maaf kalau kalimat saya kurang berkenan, karena kita kebingungan, karena semua produksi dan kebijakannya ada di pusat," kata Ganjar, Rabu (23/3/2022).
Baca Juga: Efek Perang Rusia dan Ukraina, Biaya Sewa Kontainer di Jateng Melonjak
1. Ganjar minta jangan ambil untung banyak-banyak
Ketika berdiskusi bersama Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Isy Karim, Ganjar mengaku khawatir kalau tidak ada tindakan mendesak yang diambil, maka kondisi tersebut akn berlangsung lebih lama.
Oleh sebab itulah, ia mengusulkan kepada Kemendag agar secepatnya mengatur perusahaan produsen minyak goreng. Salah satu tindakan yang bisa diambil dengan mengendalikan Domestic Market Obligation (DMO) 20 persen. Ganjar berkata mestinya biaya distribusi dibebankan kepada perusahaan.
"Mohon maaf rasanya saya sebagai gubernur saja ikut malu. Maaf sekali lagi ini harus saya sampaikan, mungkin suara saya mewakili banyak orang. Kalau kaitannya harga minyak dunia, mari untuk merah putih tidak mengambil untung banyak-banyak, ini soal moralitas dan saya yakin Kementerian Perdagangan bisa melakukan itu," paparnya.
Baca Juga: Sedih! Pedagang Semarang Puyeng, Minyak Goreng Mahal, Pasokan Seret