TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ombak Laut Jawa 2,5 Meter, Awas! Kelayakan Kapal Harus Dicek Ulang

Waspadai potensi puting beliung di Laut Jawa

Seorang petugas teknik Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang mengecek keandalan alat pemantau cuaca di wilayah perairan Laut Jawa. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang menyarankan kepada para operator kapal untuk mengecek ulang kondisi armada kapal yang melayani jalur penyeberangan Semarang--Kalimantan. Pasalnya, dengan kondisi peningkatan gelombang Laut Jawa, dibutuhkan kewaspadaan pada aktivitas pelayaran. 

Baca Juga: Abrasi dan Akresi Rusak Ribuan Lahan Pantura Jateng, Ini Daerah yang Terparah

1. Kondisi kapal penyeberangan ke Kalimantan harus dipantau

Ilustrasi Kapal Feri (Kapal Penyeberangan) (IDN Times/Sukma Shakti)

Koordinator Observasi dan Informasi, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Ganis Erutjahjo mengatakan, selama dua hari terakhir tinggi gelombang Laut Jawa bagian tengah telah mencapai 1,5 meter hingga 2,5 meter. Kenaikan gelombang laut terjadi sampai besok sehingga kemungkinan mempengaruhi aktivitas pelayaran menuju ke pelabuhan. 

"Untuk rute penyeberangan menuju Karimunjawa masih aman dilewati karena gelombangnya masih rendah. Tetapi yang rute penyeberangan dari Semarang menuju Kalimantan perlu diperhatikan kondisi kapalnya mengingat ombak Laut Jawa saat ini lebih dari 2 meter. Untuk itulah, operator harus mematuhi aturan KSOP berkaitan kelayakan kapal yang berlayar," kata Ganis kepada IDN Times, Rabu (24/11/2021). 

2. Waspadai kemunculan awan CB di Laut Jawa

Sebuah alat penakar hujan dicek oleh petugas Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ia menjelaskan berdasarkan perkembangan cuaca di wilayah perairan, pesisir utara Jawa Tengah gelombang lautnya tergolong landai. Kecepatan anginnya berkisar antara angka 2-10 knot perjam.

Ganis berkata bagi para nelayan harus membutuhkan kewaspadaan yang tinggi lantaran dengan hujan yang lebat diperkirakan muncul awan Cumulonimbus (CB) di lautan lepas. 

"Munculnya awan CB akan dibarengi dengan bertambahnya kecepatan angin. Efeknya akan dirasakan hampir sama dengan di daratan. Cuman jika kecepatan angin tambah kuat, jadinya bisa berdampak pada tinggi gelombang laut," terangnya.

3. Nelayan perlu hati-hati dengan angin kecepatan 30 knot yang memicu puting beliung

Nelayan di Kabupaten Tangerang terdampak wabah COVID-19 (ANTARA FOTO/Fauzan)

Ganis mengingatkan supaya para nelayan berperahu kecil lebih cermat mendeteksi perubahan cuaca dan rutin memantau informasi dari BMG agar terhindar dari musibah di laut. 

"Puting beliung bisa saja muncul di laut kalau ada angin dengan kecepatan lebih dari 30 knot per jam dan perbedaan tekanan udaranya sangat mencolok," akunya.

Baca Juga: Efek Gerak Semu Matahari, Banjir Rob Terjang Pantura Jateng saat Subuh

Berita Terkini Lainnya