TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penyebab Suhu Muka Laut di Jawa Tengah Tembus 30 Derajat Versi BMKG

Kamu ngerasa akhir-akhir ini lagi panas, gak?

Ilustrasi pencemaran laut. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Semarang, IDN Times - Posisi matahari yang berada tepat di garis ekuator telah menyebabkan kenaikan suhu muka laut di perairan Jawa Tengah. Menurut Stasiun BMKG Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, temperatur udara di perairan Laut Jawa pada pertengahan April 2022 ini rata-rata berkisar antara 28--30 derajat celcius. 

"Kondisinya sekarang masih normal. Dan belum ada peningkatan. Karena kalau dilihat secara terperinci, suhu muka laut paling tinggi terjadi di tahun kemarin yaitu bisa mencapai 31 derajat Celcius," ungkap analis cuaca di Stasiun BMKG Maritim Tanjung Emas Semarang, Sediyanto kepada IDN Times, Minggu (17/4/2022). 

Baca Juga: Jateng Diterjang Angin Kencang, Ombak Laut Jawa dan Pantai Selatan Meningkat

1. Suhu muka laut meningkat karena matahari di garis ekuator

Ilustrasi pantai (IDN Times/Sunariyah)

Ia menjelaskan, di bagian Utara Jawa Tengah, pihaknya rutin mengamati perubahan suhu muka laut di delapan titik. Di antaranya wilayah perairan Brebes-Pemalang, perairan Kendal, perairan Demak-Semarang, perairan Pati-Rembang, perairan Karimunjawa, Laut Jawa bagian Tengah serta perairan Kalimantan bagian Tengah.

Di setiap titik perubahan suhu muka laut sangat bervariatif. Bulan April 2022, menurutnya, dengan adanya peralihan musim sehingga menyebabkan posisi gerak semua matahari berada tepat di garis ekuator. Rata-rata permukaan laut saat ini cenderung menghangat. 

"Dengan posisi matahari di garis ekuator, ada peningkatan suhu muka laut di Laut Jawa walaupun tidak terlalu signifikan. Cuma 0,00 sekian persen. Karena cakupan di wilayah Laut Jawa masih kecil," ujar Sediyanto. 

2. Banyak ikan bergerak di terumbu karang

IDN Times

Ia berkata, suhu muka laut yang mencapai 28-30 derajat celcius membuat ikan-ikan di lautan dalam bergerak menuju terumbu karang. Pergerakan ikan ini menunjukan hal yang positif karena habitatnya bisa berkembangbiak. 

Secara umum, cuaca di wilayah perairan Laut Jawa dan sekitarnya berawan. Kecepatan angin dari timur laut menuju tenggara sekitar 8 knot. Ombak laut masih terpantau tenang atau kisaran 0,2-0, 5 meter. 

3. Nelayan harus rutin update info perubahan kecepatan angin

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Pihaknya mengimbau kepada para nelayan berperahu kecil bisa memantau perkembangan cuaca di perairan secara rutin. Informasi yang disebar BMKG perlu diamati saban hari. 

"Setidaknya nelayan harus update cuaca terutama kecepatan angin dan gelombang laut sehari sekali. Ini harus dipahami betul oleh mereka supaya dapat menjaga keselamatannya," terangnya. 

4. Ombak pantai Selatan mencapai 1,2--4 meter

IDN Times/Sukma Sakti

Terpisah, cuaca di perairan Selatan Jawa Tengah yang mencakup sebagian pantai Jawa Barat, Purworejo, Kebumen, Cilacap dan DIY justru cukup berbahaya bagi nelayan setempat. 

Analis cuaca Stasiun BMKG Tunggul Wulung Cilacap, Rendy Krisnawan menyebut, ketinggian gelombang laut di perairan selatan kategori sedang. Terpantau di Stasiun Tunggul Wulung ombak laut di sekitar pantai Selatan berkisat 1--2,5 meter. 

"Namun untuk perairan Samudera Hindia ombaknya bisa 4 meter. Kemudian untuk kecepatan anginnya di perairan dan samudera sekitar 4--15 knot. Jadi anginnya sekarang agak kencang. Untuk potensi hujan di wilayah selatan masih intensitas ringan. Durasinya hanya spot tertentu atau hujan lokal," kata Rendy kepada IDN Times.

Baca Juga: Melihat Pulau Majeti, Istana Nyi Roro Kidul Surganya Bunga Wijayakusuma

Berita Terkini Lainnya