TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Persiapan Pilpres 2024, Ratusan Siswa SMA Semarang Diajak Ikut Rekam Data E-KTP

Petugas rutin datangi setiap sekolahan

ANTARA FOTO/Seno

Semarang, IDN Times - Sejumlah petugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Semarang tengah disibukan merampungkan rekam data kependudukan milik para siswa SMA yang akan beranjak berusia 17 tahun. Perekaman data bagi siswa dikebut sampai pelaksanaan Pilpres 2024 mendatang. 

1. Ada empat tim petugas Disdukcapil yang rutin sambangi SMA

Ilustrasi perekaman KTP elektronik (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Yudi Harianto Wibowo, Kepala Disdukcapil Kota Semarang mengatakan hampir saban hari terdapat empat tim petugas rekam data yang berkeliling menyambangi masing-masing SMA untuk meningkatkan partisipasi para siswa. 

"Kalau awalnya cuman tiga tim yang bergerak, sekarang kita tambah satu tim lagi yang rutin mendatangi sekolahan setingkat SMA. Minimal per hari kita datangi satu sekolahan. Soalnya kita lakukan jemput bola juga berkaitan dengan persiapan Pilpres 2024. Jadinya, bagi siswa SMA yang usianya 16 tahun sudah harus ikut rekam data e-KTP. Lalu pas 2024 sudah berusia 17 tahun, tinggal diberi kartunya," ujar Yudi kepada IDN Times, Rabu (23/11/2022). 

2. Bisa rekam data e-KTP 150 siswa SMA per hari

(Ilustrasi eKTP) ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Dalam sehari ia menargetkan mampu melakukan rekam data e-KTP bagi 150 siswa SMA. Tak cuma itu saja, pihaknya juga membuka layanan rekam data saban akhir pekan di 17 lokasi agar bisa mengoptimalkan fasilitas bagi para siswa SMA. 

Ke-17 lokasi itu mencakup 16 titik tempat perekaman data kependudukan (TPDK) masing-masing kecamatan dan satu layanan di Kantor Disdukcapil Jalan Kanguru, Gayamsari. 

"Dari layanan akhir pekan, kita bisa merekam data bagi 1.000 orang termasuk anak SMA. Kalau yang mobile jemput bola ke SMA jadwalnya hari Selasa, Rabu, Kamis. Dengan catatan di sekolahnya tidak ada kegiatan yang urgent," ungkapnya. 

3. Ikuti misi dari Kemendagri

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Ia berharap adanya layanan jemput bola bisa meningkatkan kesadaran para siswa SMA untuk tertib administrasi kependudukan (adminduk). Menurutnya hal ini juga sejalan dengan misi Kemendagri yang mencanangkan gerakan Indonesia Sadar Adminduk.

"Misi dari Kemendagri ini harapannya kita ya bisa berjalan sukses. Karena faktanya selama ini banyak warga terutama para lansia yang bingung cari dokumen kelahirannya karena jarang mengupdate dokumen kependudukannya. Padahal seringnya dibutuhkan untuk umrah dan berpergian jauh," jelasnya.

Baca Juga: UMP 2023 Naik 10 Persen, Pengusaha Jateng Kecewa Sama Ida Fauziyah: Kita Pakai PP 36

Berita Terkini Lainnya