TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Puskesmas Semarang Waspadai Penularan Cacar Monyet, Andalkan Pola PHBS

Petugas puskesmas akan lakukan skrining awal

Sejumlah pasien mengantre die Puskesmas Miroto dengan memakai protokol kesehatan. IDN Times/Fariz Fardianto

Semarang, IDN Times - Sejumlah puskesmas di Kota Semarang meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan penyakit cacar monyet (monkeypox). Kewaspadaan dilakukan setelah adanya temuan satu pasien suspek cacar monyet di wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga: RS Kariadi Semarang Sediakan Seratusan Tempat Perawatan Pasien Cacar Monyet

1. Puskesmas Miroto skrining untuk deteksi gejala cacar monyet

ilustrasi virus cacar monyet (telanganatoday.com)

Kepala Puskesmas Miroto, dr Din Hasanah mengaku mulai blusukan ke kampung-kampung untuk menggencarkan edukasi pencegahan cacar monyet bagi warga sekitar.

"Yang kami lakukan saat ini ialah dengan peningkatan kewaspadaan. Kita akan lakukan penanganan skrining awal pada pasien sesuai standar operasional prosedur dan protokol kesehatan. Kemudian kita juga menggiatkan edukasi," kata Din kepada IDN Times melalui aplikasi WhatsApp, Kamis (4/8/2022).

2. Penanganan cacar monyet disamakan penyakit infeksi lainnya

Penelitian kecil tentang antivirus cacar monyet (iStockphoto.com/Bill Oxford

WHO pada akhir Juli 2022 kemarin telah menetapkan cacar monyet sebagai darurat global. Din menuturkan, sejak jauh hari dirinya telah mendapatkan beragam sosialisasi dan informasi yang menyeluruh terkait penanganan cacar monyet.

Di internal puskesmasnya, Din kini telah berkoordinasi dengan tim medis guna menyiapkan segala fasilitas jika nantinya ditemukan pasien cacar monyet.

"Kita belum punya tim satgas monkeypox. Tapi prinsipnya sistem penanganannya sama dengan penyakit infeksi lainnya karena ini bisa menular. Kita pernah ada sosialisasi dari dinas kesehaan. Dan telah koordinasi secara internal dengan tim medis kami," bebernya.

3. Puskesmas Miroto minta warga utamakan PHBS

Ilustrasi cuci tangan. (IDN Times/Nurulia R. Fitri)

Puskesmas Miroto saat ini mengoptimalkan fungsi layanan UKP yang didukung para dokter untuk mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Bagi masyarakat perlu tetap mengutamakan protokol kesehatan. Yang penting lagi harus menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Ini uang selalu kami sampaikan setiap ada kegiatan di tengah masyarakat," ujar Din. 

4. Pasien suspek cacar monyet masih menjalani observasi lanjutan

ilustrasi testing cacar monyet (freepik.com/stefamerpik)

Sedangkan, Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar saat dikontak IDN Times secara terpisah mengungkapkan, seorang pasien suspek cacar monyet yang mendapatkan perawatan intensif berjenis kelamin laki-laki dan berusia 55 tahun.

"Saat ini masih diobservasi lanjutan ya. Jadi sabar dulu. Nanti kalau sudah kelihatan hasilnya pasti kita sampaikan. Tapi mudah-mudahan cuma cacar biasa," papar Yunita.

Baca Juga: WHO Belum Merekomendasikan Vaksinasi Cacar Monyet Massal

Berita Terkini Lainnya