Sekolah Masuk Juli Bikin Resah Wali Murid, Nadiem Makarim Dikritik
Indra Kertati kirim surat ke Mendikbud
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Ketua Pusat Studi Gender dan Anak (PGSA) dari Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang, Indra Kertati meminta kepada Mendikbud Nadiem Anwar Makarim untuk mengkaji ulang wacana pembukaan tahun ajaran baru pada Juli 2020 nanti.
Menurutnya jika tahun ajaran baru dimulai di tengah pandemi virus Corona (COVID-19), justru membahayakan para siswa dan guru-guru yang mengajar di sekolahan.
"Setelah saya kirim surat terbuka kepada Mendikbud agar mengkaji pembukaan tahun ajaran baru pada Juli, nyatanya banyak pihak SD dan SMA yang mengeluhkan kondisi yang sama. Mereka sangat setuju dengan apa yang kita lakukan. Rata-rata sangat khawatir kalau kondisinya benar-benar terjadi," kata Indra saat berbincang dengan IDN Times melalui telepon, Jumat (22/5).
Baca Juga: Soal Pembukaan Sekolah Lagi, Mendikbud: Tunggu Keputusan Gugus Tugas
1. Pembukaan tahun ajaran baru berpotensi menambah jumlah kasus Corona
Ia mengungkapkan dengan jumlah OTG yang saat ini tak kelihatan, dirinya resah pembukaan tahun ajaran baru justru menambah jumlah kasus positif virus Corona. Hal itu juga berkaca pada kejadian yang ada di beberapa negara dengan jumlah OTG terbanyak menyasar para guru dan murid.
"Karena OTG-nya gak kelihatan, jadinya resiko yang ditanggung lebih besar lagi. Makanya kami minta Mendikbud untuk mengkaji ulang wacana pembukaan tahun ajaran baru pada Juli. Mendingan mekanisme belajar online yang saat ini tidak jelas, lebih baik diperbaiki saja," urainya.
Baca Juga: Soal Konspirasi COVID-19, Mendikbud Nadiem: Mereka Tidak Bisa Menerima