Situasi Negara Kacau, HMI Semarang Tuding Biang Keroknya Polisi
HMI tuntut Reformasi Polri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Pemerintah pusat saat ini didesak untuk melakukan reformasi secara menyeluruh di internal Mabes Polri. Pasalnya, situasi bangsa Indonesia yang carut-marut dipicu oleh kondisi internal aparat kepolisian yang tidak harmonis.
Desakan itu mencuat tatkala ratusan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Semarang menggelar aksi unjuk rasa pada Kamis (1/9/2022) untuk menolak berbagai kebijakan pemerintah.
"Mungkin bapak ibu bisa lihat carut-marutnya kondisi negara ini dimana Polri harusnya bisa mengayomi tapi malah di internalnya kurang harmonis," kata Ilham Rosyid Hasibuan, Ketua HMI Kota Semarang.
Baca Juga: 22 Bonbin dan Penangkaran Jateng-DIY Kembali Menggeliat Usai Dihantam Pandemik
1. Jokowi diminta rombak kepemimpinan Polri
Ilham pun menuntut supaya Presiden Jokowi merombak total kepemimpinan di tubuh Polri agar situasi negara bisa kembali kondusif.
Menurutnya reformasi di tubuh Polri perlu dilakukan secepatnya agar para mahasiswa yang sedang terbentur masalah bisa mengadu kepada instansi penegak hukum yang notabene selama ini identik dengan kepolisian.
"Ada isu internal Polri kurang harmonis. Bagaimana kita dari mahasiswa bisa mengadu kalau masalah internalnya saja belum selesai. Setidaknya kita ada enam tuntutan utama. Yaitu menolak kenaikan harga BBM, kita menolak kenaikan tarif listrik, tunda pengesshan RKUHP, tuntaska segera pelanggaran HAM dan lakukan reformasi Polri," tegasnya.
Baca Juga: HMI Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Hari Ini, Suarakan 3 Tuntutan!