TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada! Dieng, Lereng Muria dan Purworejo Dilanda Hujan Lebat

BMKG juga keluarkan peringatan dini

ilustrasi hujan (unsplash.com/Glenn Carstens-Peters)

Semarang, IDN Times - Selama tiga bulan ke depan wilayah Jawa Tengah berpeluang dilanda hujan intensitas tinggi hingga sangat tinggi. Berdasarkan analisa cuaca dari BMKG Klimatologi Kelas I Semarang, curah hujan yang meningkat diprediksi terjadi mulai akhir Januari--Maret 2023. 

"Untuk prakiraan cuaca di bulan Januari 2023 umumnya Jawa Tengah dilanda hujan dengan kategori tinggi sampai sangat tinggi. Artinya intensitas curah hujannya bisa mencapai 300--500 milimeter per bulan," kata Kepala BMKG Klimatologi Kelas I Semarang, Sukasno kepada IDN Times, Sabtu (28/1/2023). 

Baca Juga: Jateng Diprediksi Alami Kemarau Kering, BMKG: Saatnya Petani Simpan Air Hujan

1. Hujan sangat lebat melanda Dieng dan lereng Gunung Muria

ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Lebih lanjut, ia juga mengaku kondisi cuaca juga akan sama saat memasuki bulan Februari. Sebab, pada Februari nanti sebagian besar wilayah Jawa Tengah dilanda hujan lebat dengan rata-rata curah hujan berkisar 300-500 milimeter. 

Tak hanya itu saja, hujan yang sangat lebat akan melanda Dataran Tinggi Dieng, lereng Gunung Muria dan bagian utara Purworejo.

"Dan diprediksi hujan yang lebih tinggi terjadi di Dieng, Muria dan utara Purworejo. Curah hujannya bisa lebih dari 500 milimeter," jelasnya. 

2. Kondisi mulai normal saat bulan Maret

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Namun saat memasuki bulan Maret, katanya cuaca sedikit mereda karena intensitas curah hujan sesuai prediksi BMKG mengalami penurunan sekitar 300-400 milimeter per bulan.

"Pas masuk Maret hujannya normal bahkan bisa dikatakan dibawah normal," tambahnya. 

3. Atmosfer suhu muka laut mendekati normal

Ilustrasi Laut (IDN Times/Lia Hutasoit)

Ia mengatakan jika dilihat secara umum, dinamika atmosfer suhu muka laut bulan Januari terpantau mendekati normal. Sedangkan untuk angka indeks La Nina juga bergerak normal dan menuju netral.

Adapun, anomali sea surface temperature (SST) di Samudera Pasifik diprediksi dominasi pada anomali negatif terutama saat memasuki bulan Februari, Maret hingga Juli 2023.

"Di perairan Samudera Hindia diprediksi suhunya bulan Februari dingin dan netral," bebernya. 

4. Jateng kena dampak MJO dan monsun Asia

Penampakan alat pengukur curah hujan dan kecepatan angin yang terpasang di taman cuaca milik Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang. (Dok Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang)

Sementara itu, Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang menyatakan ada fenomena Maden Jullian Oscillation (MJO) yang mulai aktif di wilayah Indonesia dan masih cukup aktifnya monsun Asia.

Di samping itu muncul pula belokan dan perlambatan angin di wilayah Jawa Tengah yang didukung kelembaban udara yang cukup tinggi dan labilitas lokal. Sehingga hal itu berkontribusi meningkatkan pertumbuhan awan hujan dI Jawa Tengah. 

Baca Juga: Cara Mengurus Ijazah Hilang atau Rusak Bagi Warga Terdampak Banjir Semarang

Berita Terkini Lainnya