TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hutan Pertamina UGM di Blora, Proyeksi untuk Kurangi Emisi Karbon

Lokasinya di Jateng dan Jatim

ilustrasi daerah tropis (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Blora, IDN Times - Memperingati Hari Ozon Internasional, PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) meresmikan Hutan Pertamina UGM di Kampus Lapangan Getas, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (19/9/2022).

Baca Juga: Turun ke Jalan, Ratusan Petani Hutan di Blora Dukung KHDPK

1. Terletak di Jateng dan Jatim

Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono (Dok. PT Pertamina (Persero))

Untuk diketahui, Hutan Pertamina UGM melalui pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Getas-Ngandong memiliki luas 10.867 hektare.

Letak hutan tersebut berada di dua daerah. Sehingga, masing-masing luasannya adalah 8.613 hektare untuk wilayah Blora, Jateng dan 2.254 hektare di Ngawi, Jatim.

2. Keberadaan hutan untuk mengurangi emisi karbon

Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono (kanan) menandatangani prasasti saat peresmian Hutan Pertamina UGM (Dok. PT Pertamina (Persero))

Hutan tersebut diklaim sebagai komitmen dan aksi kolaborasi, untuk mengendalikan perubahan iklim di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono menjelaskan, Hutan Pertamina UGM diproyeksikan mampu mengurangi emisi karbon 120 ribu ton CO2eq per tahun.

Dalam proyek Hutan Pertamina UGM tersebut, akan dilakukan penanaman agroforestri sehingga menambah kepadatan hutan hingga sepertiganya. Selain itu juga dilakukan reforestasi bertahap melalui penanaman tanaman produktif terorganisir di lahan seluas 3.000 hektare.

“Hutan ini akan memberdayakan masyarakat 4.783 orang. Harapannya rogram ini tetap bisa terus berkelanjutan, untuk menjaga dan menuju net zero emission (target nol emisi),” kata Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero), Erry Sugiharto. 

3. Menjadi upaya konservasi keanekaragaman hayati

Ilustrasi hutan (IDN Times/Sunariyah)

Lebih lanjut, Rektor UGM, Prof Ova Emilia menjelaskan, kehadiran Hutan Pertamina UGM menjadi upaya konservasi keanekaragaman hayati flora fauna endemik. Ke depannya, hutan tersebut juga mampu menjadi laboratorium riset dan penelitian bagi publik, akademisi, dan peneliti.

“Ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi kontribusi dari universitas kepada pemangku kepentingan (stakeholder). Jadi, tugas UGM adalah memfasilitasi sekaligus menggunakan Hutan Pertamina UGM sebagai objek pembelajaran, penelitian dan pengembangan inovasi. Tentunya, dengan skema agroforestri, tidak hanya sebagai penyerapan karbon tapi juga penghasil energi seperti biofuel yang hasilnya akan dikembalikan kepada masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga: Kisah Samiun Penakluk Ranjau Asal Blora, Gerilya Keluar Masuk Hutan

Berita Terkini Lainnya