TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Nama Calon Penerus Tahta Pura Mangkunegaran Solo, 5 Bulan Kosong

Ada musyawarah mufakat untuk menentukan nama yang menguat

Situs Pemkot Solo

Surakarta, IDN Times - Kabar pengganti Mangkunegara IX mengemuka sepeninggal Sampeyan Ingkang Jumeneng (SIJ) Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX pada 13 Agustus 2021. Sejak itu, sudah lebih dari lima bulan penguasa Keraton Pura Mangkunegaran kosong.

Wedana Satrio Pura Mangkunegaran, KRMH Lilik Priarso Tirtodiningrat mengatakan bahwa pembicaraan siapa sosok pengganti Mangkunegara IX telah mengerucut pada beberapa nama.

Baca Juga: Gendhing dan Tradisi yang Menghantarkan Jenazah KGPAA Mangkunegaran IX

1. Ada tiga kandidat penerus tahta

Tiga kandidat penerus Mangkunegara IX. Istimewa

Lilik menyebut, ada tiga kandidat yang muncul yang mana saat ini sudah mengerucut pada satu orang. Tiga nama calon penerus KGPAA Mangkunegara IX tersebut adalah GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoro merupakan anak pertama KGPAA Mangkunegaran IX dengan istri Sukmawati Sukarnoputri.

Lalu ada GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, adalah putra KGPAA Mangkunegara IX dengan istri Prisca Marina Yogi Supardi yang kemudian menjadi permaisuri.

Terakhir, ada KRMH Roy Rahajasa Yamin, yang merupakan KGPAA Mangkunegaran VIII dan keponakan dari KGPAA Mangkunegara IX.

2. Nama Prisca Marina Haryogi Supardi menguat

Puro Mangkunegaran Solo. IDNTimes/Larasati Rey

Dari tiga nama tersebut, imbuh Lilik, sudah mengerucut satu nama untuk menjadi KGPAA Mangkunegara X. Yaitu putra dari prameswari dalem atau permaisuri KGPAA Mangkunegara IX bernama Prisca Marina Haryogi Supardi.

"Iya, sudah mengerucut kepada pranata adat yang kita anut. Bahwa suksesi nanti akan dipegang oleh putra kakung dari prameswari dalem," katanya, Selasa (18/1/2022).

Kendati demikian, nama tersebut ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama dari keluarga inti dan sederek dalem (red: orang-orang Pura Mangkunegaran).

"Ini sifatnya menguatkan, itu masih digodok oleh putro dan sederek-sederek dalem. Kita tetap memakai sistem menghargai musyawarah biar terjadi mufakat," ungkapnya.

Baca Juga: Menunggu Pewaris Tahta Pura Mangkunegaran, Paundra atau Bhre?

Berita Terkini Lainnya