TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ajinomoto Tepis Stigma Micin Bikin Bodoh

Ternyata ini kandungan gizi nya.

ilustrasi monosodium glutamat atau MSG (uvahealth.com)

Surakarta, IDN Times - Stigma masyarakat soal micin membuat bodoh di masyarakat ternyata masih dianggap serius oleh masyarakat. Masyarakat masih banyak mempercayai mengkonsumsi micin dalam jumlah yang banyak bakal membuat bodoh.  

Buktinya, stigma tersebut ternyata salah kaprah dan hanya mitos belaka.

1. Micin bikin bodoh hanya mitos.

Hellosehat

Head of Public Relations Department PT Ajinomoto Indonesia, Grant Senjaya menegaskan jika pemahaman miring terhadap micin tersebut salah besar dan hanya mitos saja.

Ia mengatakan jika micin atau disebut dengan MSG justru membantu penggunaan garam dan sudah dinyatakan aman oleh BPOM dan Badan Kesehatan Dunia. Dimana MSG aman dikonsumsi karena dibuat dari bahan alami.

"Nah, Ajinomoto menggiatkan gerakan diet garam melalui kampanye bijak garam," ujarnya.

2. Bantu kampanyekan Bijak Garam.

Produk Ajinomoto. (IDN Times/Larasati Rey)

Grant mengatakan pengunaan MSG membantu konsep kampanye Bijak Garam digencarkan sebagai salah satu upaya meningkatkan harapan hidup sehat masyarakat.

Bijak Garam adalah kampanye Ajinomoto untuk menyosialisasikan upaya untuk mengurangi garam. Namun tetap mempertahankan kelezatan makanan.

Konsep ini memungkinkan masyarakat mengurangi asupan garam yang bisa berdampak pada kesehatan. Garam diganti dengan MSG atau akrab disebut dengan micin.

"Saat memasak sebuah menu makanan diperlukan misalnya saja dua takaran garam. Entah itu dua sendok teh atau dua sendok makan untuk masakan dalam jumlah yang lebih banyak. Dengan MSG, bisa gunakan satu takaran garam dan setengah MSG. Itu asupan sodium berkurang sekitar 30 persen. Tapi dengan rasa yang lebih enak," bebernya.

3. Miliki rasa yang gurih.

idealnutrition.com.au

Grant mengatakan jika MSG memiliki rasa umami atau semacam rasa gurih.
Mengkonsumsi MSG bisa membantu program diet garam menjadi penting.

Sebab berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sebesar 50 persen orang Indonesia kelebihan garam.

Sementara itu, 23,7 persen hingga 36,9 persen penyebab kematian tertinggi di Indonesia disebabkan oleh hipertensi dan serangan jantung.

"Kondisi ini lantaran asupan makanan yang tidak sehat dan konsumsi garam yang terlalu tinggi," katanya.

Baca Juga: 11 Penyedap Alami Pengganti Micin, Bikin Masakan Jadi Gurih dan Umami

Berita Terkini Lainnya