TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

COVID-19 Belum Reda, PTM di Solo Buka Lagi, Orangtua Harus Setuju

"PTM tutup, kasus naik apa turun? Naik kan. Ya mending PTM."

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming bersama murid SDN Kleco 1. (IDN Times/Larasati Rey)

Surakarta, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengaktifkan kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Senin (14/2/2022). Sebelumnya, PTM sempat dihentikan lantaran lonjakan kasus COVID-19.

Baca Juga: Gibran Surati Ganjar Minta Buka Isoter Terpusat: Gak Ada Tanggapan

1. Gibran mengaku sudah mengevaluasi PTM

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming di SDN Kleco 1. (IDN Times/Larasati Rey)

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku telah mengevaluasi mengenai lonjakan kasus COVID-19 terutama di lingkungan sekolah. Hasil evaluasi tersebut disepakati untuk PTM digelar kembali. Pihaknya juga sudah meminta Dinas Pendidikan Kota Surakarta untuk membuat surat edaran.

"Sudah saya instruksikan ke Kepala Dinas Pendidikan biar nanti kepala dinas membuat Surat Edaran (SE) . Pokoknya seminggu ini sudah kita evaluasi adanya kenaikan kasus juga sudah kita pantau juga," jelasnya disela-sela peresmian panel surya di SDN Kleco Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/2/2022).

PTM sendiri, lanjutnya, hanya diperuntukkan bagi sekolah yang sehat. Sementara untuk sekolah yang ditemukan kasus atau menjadi klaster COVID-19 akan dihentikan selama satu minggu hingga selesai menjalani tracing.

2. Kebijakan PTM tidak memaksa orangtua

Ilustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dasar. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Gibran mengaku jika keputusan PTM kembali tersebut bersifat tak memaksa. Untuk bisa mengikuti PTM, siswa harus mendapatkan persetujuan dari orangtua.

Ia mengklaim, mayoritas orangtua siswa mendukung dan setuju PTM dilakukan kembali. Hanya beberapa yang khawatir jika anak-anaknya kembali masuk ke sekolah.

"Keputusannya dikembalikan ke orangtua murid. Seminggu ke depan kita evaluasi lagi, lebih banyak yang PTM atau PJJ. Yang jelas orangtua dan siswa gak perlu takut, kita kawal anak-anak dan kita monitor termasuk guru-gurunya juga," jelasnya.

Gibran meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan adanya PTM. Menurutnya, kasus COVID-19 akan tetap meningkat meski PTM dihentikan.

"PTM ditutup, kasusnya naik apa turun? Naik kan. Ya mending PTM saja, bukan saya menggampangkan lho ya," ujarnya.

Baca Juga: Klaster Pendidikan Dominasi Lonjakan Kasus COVID-19 di Semarang  

Berita Terkini Lainnya