Dampak Sistem Zonasi, SDN Sriwedari Solo Cuma Dapat 1 Siswa Baru
Dinas mengaku regrouping butuh waktu lama. Capek, deh!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surakarta, IDN Times - SDN Sriwedari 197 menjadi salah satu sekolah dasar di Solo yang terdampak sistem zonasi. Usai Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), SD yang sudah ditutup sejak, Senin, (27/6/2022) itu hanya mendapatkan satu siswa didik baru.
1. Terjadi penurunan karena zonasi
Kepala Sekolah SDN Sriwedari 197, Bambang Suryo Riyadi mengatakan, awalnya ada 3 siswa yang mendaftar di sekolahnya. Namun, dua siswa di antaranya diterima di SD Mangkubumen, karena SDN Sriwedari merupakan sebagai opsi kedua bagi kedua siswa tersebut.
"Jadi 2 siswa itu bukan ditolak, tapi memang SDN Sriwedari hanya opsi kedua. Yang satu masuk di SD Tumenggungan, lalu satunya lagi masuk SD Mangkubumen. Kemudian satu lagi masuk sini," terang Bambang.
Lebih lanjut, Bambang menceritakan, jika sejak adanya sistem zonasi, dari tahun ke tahun jumlah peserta didik baru di SDN Sriwedari selalu berkurang. Seperti pada tahun 2021 hanya ada 5 peserta didik baru, yang mana 4 siswa di antaranya sudah naik kelas 2, sedangkan 1 siswa masih harus tinggal kelas. Sehingga saat ini hanya ada 2 siswa di kelas 1.
"Karena lingkungan di sini juga sudah jadi perhotelan, perkantoran, dan lapangan. Jadi di sini penduduknya juga sudah berkurang. Dulu penduduknya sini banyak, namun setelah adanya GOR Sritek, banyak yang pindah," jelasnya.
Jika dilihat dari sistem zonasinya, zonasi SDN Sriwedari meliputi Kelurahan Panularan, Kelurahan Penumping, Kelurahan Kemlayan, dan Kelurahan Sriwedari.