TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Bullying di Karanganyar, Setahun Siswa Dirundung 8 Temannya!

Pihak sekolah diduga melakukan intimidasi korban.

Ilustrasi pengeroyokan (IDN Times/Mardya Shakti)

Karanganyar, IDN Times - Siswi berinisial SSR (16) salah satu pelajar kelas X di sekolah swasta yang berada di Kabupaten Karanganyar, menjadi korban bullying yang dilakukan oleh 8 teman satu sekolahnya.

Kasus pembullyan antar pelajar tersebut bahkan hingga ke tahap pelaporan ke kepolisian.

Baca Juga: Jabatan Habis, Jokowi Dapat Hadiah Rumah di Karanganyar, Gak di Solo

1. Pembullyan dilakukan 8 orang siswi SMA .

bramgino

Orang tua korban, Agus Riyadi membenarkan jika pihaknya melakukan pelaporan ke Polres Karanganyar, terkiat kasus bullying yang menimpa anaknya. Ia mengaku jika kasus pembullyan sudah dilakukan kurang lebih 1 tahun, sejak bulan Februari 2022 lalu.

“Anak saya sudah mendapatkan bullying dari pelajar satu kelasnya, saya baru mengetahui sejak dua minggu lalu setelah menerima laporan dari anak saya dan saya tidak terima. Ada 8 orang yang semuanya wanita yang melaukan pembullyan ke anak saya," jelasnya Kamis (2/2/2023).

Agus mengaku nekat melakukan pelaporan ke pihak Kepolisisian lantaran tidak terima dengan pembullyan yang menimpa anaknya. Ia mengaku pelaporan ini bertujuan untuk memberikan efek jera kepada para lelaku pembullyan.

2. Pihak sekolah diduga melakukan intimidasi kepada korban.

www.alfabetajuega.com

Agus mengaku sejak adanya pembullyan tersebut terjadi, anaknya banyak mengurung diri di dalam kamar. Usai adanya pelaporan tersebut, yang membuatnya naik pitam yakni pihak sekolah justru melakukan intimidasi kepada anaknya dan melakukan pembelaan kepada pelaku pembullyan.

" Yang lebih parah lagi hari ini saya buat surat penolakan untuk mediasi dengan pihak sekolah, karena kemarin anak saya sekolah ada oknum guru bahasa indonesia namanya Agung justru malah mengitimidasi anak saya untuk mencabut laporan polisi pihak sekolah tidak terlibat gitu," katanya.

"Sedangkan guru-guru itu setelah tahu 8 siswa itu saya laporkan, guru-guru itu memberikan dukungan moril kepada 8 orang terseebut tetapi justru anak saya yang menjadi korban sekian lama tidak mendapatkan apa-apa. Saya betul-betul marah dengan kejadian ini," ungkapnya.

Agus pun merasa heran, karena pihak sekolah sengaja menutup-nutupi kasus pembullyan di lingkungan sekolahanya. Untuk itu, ia pun nekat melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.

Baca Juga: Fitur Baru Hadir di Instagram dan Facebook, Ada Anti-Bully Lho!

Berita Terkini Lainnya