TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenkop UKM Targetkan 10 UMKM Melantai di Bursa Efek

Launching perayaan Hari UMKM Nasional 2023 di Solo

Launching Hari UMKM Nasional 2023 di Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Surakarta, IDN Times - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Marzuki bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka Bersama merilis perayaan Hari UMKM Nasional Tahun 2023 bertema "Transformasi UMKM Masa Depan" di Loji Gandrung, (14/6/2023).

Baca Juga: Gak Mau N-Max, Gibran Beri Lurah dan Camat di Solo Motor Listrik

1. Libatkan UMKM se-Indonesia

Ilustrasi UMKM (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Teten menyebutkan, perayaan Hari UMKM Nasional tahun ini sengaja dipusatkan di Kota Solo. Perayaan teraebut rencananya diselenggarakan di Pameran Mangkunegaran, 10--13 Agustus 2023 di Pura Mangkunegaran, Solo.

Event itu diklaim sebagai ajang promosi sekaligus menunjukkan kemajuan UMKM di Indonesia, tak hanya UMKM di Solo sejumlah UMKM dari daerah se-Indonesia juga akan memeriahkan perayaan tersebut.

"Kami akan hadirkan seluruh ekosistem UMKM. Kami undang 26 asosiasi UMKM, dari e-commerce, dan dari perbankan sebagai pembiayaan. Harapannya, supply chain mereka dari UMKM," kata Teten, Rabu (14/6/2023).

2. Kemenkop UKM pasar target 10 UMKM melantai di bursa

merdeka.com

Untuk memajukan perkembangan UMKM di Indonesia Kemenkop UKM memasang target 10 UMKM baru bakal melantai di pasar modal dengan berkolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kemenkop UKM siap untuk membantu UMKM yang omzet dan asetnya senilai Rp50 miliar bisa melantai di pasar modal.

Sejak dibuka papan akselerasi di bursa efek pada 2020, baru 33 UMKM yang melantai di bursa.

"Jumlah ini masih kecil. Sekitar 4 persen dari sebanyak 800-an UMKM. Ini adalah satu opportunity. Tujuannya, mencari pembiayaan untuk modal investasi," ungkap Teten.

Lebih lanjut, Teten menyontohkan produk UMKM bakpia pathok di Jogja. , jika produk tersebut berjalan masing-masin, akan kesulitan melantai ke bursa efek.

Namun jika UMKM itu bergabung menjadi satu punya brand bersama. Maka valuasi bisnis dan asetnya akan lebih besar. Sehingga mereka bisa langsung melantai.

"Nah, UMKM kita ini cenderung berjalan sendiri-sendiri. Padahal kapasitas produksinya terbatas. Nah, ini perlu diedukasi untuk membuat usaha bersama. Sehingga valuasi bisnisnya bisa dihitung. Tentu ini kami akan lakukan inkubasi. Supaya bisa melantai di bursa," pengkasnya.

Baca Juga: Gibran Soal Kaesang Maju Wali Kota Depok: Minta Restu ke Warga!

Berita Terkini Lainnya