TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keturunan Kyai Slamet, Kerbau Bule Tertua di Keraton Solo Mati

Penguburan Nyai Manis Sepuh layaknya pemakaman manusia

Kerbau Nyai Manis Sepuh, merupakan kerbau tertua milik Keraton Kasunanan Surakarta Hardiningrat. Dok/Keraton Surakarta

Solo, IDN Times - Kerbau tertua milik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mati pada Rabu (11/11/20) pagi. Kerbau bernama Nyai Manis Sepuh tersebut mati di usia 35 tahun.

Kerbau keturunan Kyai Slamet tersebut dikubur di dekat kandangnya, pada Rabu sore.

Baca Juga: Haul Sultan Agung di Keraton Solo Digelar Terbatas

1. Merupakan kerbau tertua di keraton

Kerbau Nyai Manis Sepuh, merupakan kerbau tertua milik Keraton Kasunanan Surakarta Hardiningrat. Dok/Keraton Surakarta

Abdi Dalem Srati Mahesa, Hery Sulistyo mengatakan kerbau tersebut merupakan kerbau tertua keturunan Kyai Slamet atau biasa disebut dengan kerbau bule yang disakralkan.

Kerbau tersebut diketahui mati pada pukul 07.00 WIB, dan langsung dikubur pada sore harinya pukul 16.00 WIB.

"Mati pukul 07.00 WIB tadi, dikuburnya pukul 16.00 WIB, karena kandangnya di Siti Hinggil Kidul maka dikuburnya juga disini," katanya.

2. Sempat sakit selama lima hari

Kerbau Nyai Manis Sepuh, merupakan kerbau tertua milik Keraton Kasunanan Surakarta Hardiningrat. Dok/Keraton Surakarta

Hery mengatakan sebelum mati, kerbau Nyai Manis Sepuh menderita sakit selama lima hari. Dan sempat diperiksa oleh dokter, dengan diagnosis sakit radang lambung.

"Akibatnya radang lambung ini kalau makan pasti mbalik (muntah.red) lagi. Selain itu, kalau menurut dokter ya faktor usia juga," jelas Hery.

Dengan berkurangnya satu ekor kerbau, saat ini Keraton Surakarta Hadiningrat masih memiliki 21 ekor kerbau bule keturunan Kyai Slamet.

Baca Juga: Kirab Kerbau Bule Keraton Solo Pada Malam 1 Suro Ditiadakan 

Berita Terkini Lainnya