TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kronologi Dalang Ki Manteb Meninggal: Gak Dapat RS, Oksigen Menipis

Sempat pentas di TMII Jakarta sebelum positif COVID-19

Ki Manteb Sudarsono. (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Karanganyar, IDN Times - Dalang kondang Ki Manteb Sudarsono meninggal dunia pada usia 73 tahun. Dalang yang dijuluki sebagai dalang setan tersebut tutup usia di kediamannya di Desa Domplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pukul 09.45 WIB. Ki Manteb meninggal lantaran positif COVID-19.

1. Ki Manteb sempat mendalang di Jakarta

Medhot Sudarsono, putra dalang Ki Manteb Sudarsono (IDN Times/Larasati Rey)

Putra sulung Ki Manteb, Medhot Sudarsono menjelaskan jika sebelumnya sang Ayah sempat mendalang di Jakarta. Lalu, sepulang dari Jakarta, Ki Manteb mengeluhkan sakit demam dan sesak nafas.

"Jumat (25/6/2021) kemarin itu ada acara pentas di Taman Mini (TMII) Jakarta. Saya yakin Bapak berangkat dalam kondisi sehat. Setelah pulang dari Jakarta mengeluh panas. Setelah itu sampai di rumah diperiksa suhunya 38 derajat dan mungkin hampir ke 39. Istirahat sehari semalam, terus malamnya lagi ndalang lagi di tempat ini (red: lokasi kediaman). Padahal sebelumnya beliau mengeluh kondisinya lemes, drop tapi beliau tetap komitmen untuk ndalang," jelasnya Jumat (2/7/2021).

2. Ki Manteb dirawat di rumah karena rumah sakit penuh

Prosesi pemakaman Ki Manteb Sudarsono (IDN Times/Larasati Rey)

Medhot menambahkan jika saat ini pihak keluarga telah memberikan penanganan medis termasuk melakukan tes swab pada Ki Mantebs Sudarsono pada Rabu (30/6/2021) lalu dan hasilnya positif virus corona. Selain itu, istri almarhum juga dinyatakan positif COVID-19.

Kendati dinyatakan positif COVID-19, pihak keluarga telah berusaha membawa Ki Manteb ke rumah sakit namun lantaran banyak rumah sakit yang penuh Ki Manteb terpaksa dirawat di rumah.

"Setelah dinyatakan positif itu, tadi malam (Kamis (1/7/2021)) napas bapak agak tersengal-sengal dan saya bersama adik-adik juga berusaha untuk mencari oksigen. Kami sudah berusaha menghubungi rumah sakit-rumah sakit ternyata rumah sakit yang menangani COVID-19 bilang selalu sudah penuh," jelasnya.

Baca Juga: Lonjakan Kasus COVID-19 di Karanganyar, Antrian PCR Hingga Dua Minggu

Berita Terkini Lainnya