TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Melihat Pasar Ikan Balekambang di Solo, Daerah yang Tidak Punya Laut

Buka cuma Malam hari tapi penjualan sampai 20 ton

Pasar Ikan Balekambang. (IDN Times/Larasati Rey)

Surakarta, IDN Times - Pasar Ikan Balekambang di Kota Solo, menjadi salah satu pasar ikan yang paling ditunggu-tunggu para pengemar ikan dan pedagang kecil. Pasalnya, pasar yang dibuka setiap malam pukul 19.00 WIB hingga dini hari itu selalu dipadati pengunjung karena mempunyai beragam jenis ikan yang dijual.

1. Sajikan beragam jenis iklan mulai air tawar hingga ikan laut

Pasar Ikan Balekambang, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Berkunjung sekaligus berbelanja di Pasar Ikan Balekambang, pengunjung dimanjakan dengan berbagai macam jenis ikan segar dengan harga yang relatif murah. Pasalnya, para penjual ikan di pasar tersebut mematok denganharga grosir. Selain itu, pembeli yang ingin menikmati makan di tempat bisa langsung dimasakkan di Resto Balekambang.

Pengelola Pasar Ikan Balekambang, Liesmianingsih mengatakan, saat pandemik COVID-19 keberadaan pasar ini justru mampu menggerakkan ekonomi masyarakat.

"Pasar Ikan Balekambang diresmikan sejak wali kotanya masih Pak Jokowi (Joko Widodo) tahun 2012. Saat itu saya yang memenangkan lelang untuk mengelola pasar ini," jelas kepada IDN Times, Sabtu (5/3/2023).

2. Setiap hari bisa jual dua ton ikan setiap hari

Ikan hiu dijual di Pasar Ikan Balekambang, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Lies mengatakan, perkembangan penjualan ikan di Pasar Balekambang terbilang tinggi, jika dulu saat awal-awal dibuka hanya mampu menjual sekitar 5 kuintal, sekarang penjualan ikan bisa mencapai 2 ton per hari.

"Dulu awalnya di tahun 2021 ada 25 pedagang ikan dari Pasar Nusukan yang membuka lapak di sini. Kenudian ada sisa pedagang di Pasar Nusukan yang juga bergabung di sini," ujarnya.

Lies mengatakan ikan-ikan di Pasar Balekambang didatangkan langsung dari berbagai daerah di sekitar pesisir pantai, baik dari kawasan Utara atau Selatan Jawa. Ia menjamin jika kondisi ikan di Pasar Belekambang dalam kondisi 100 persen segar.

3. Menjamin ketersediaan stok ikan saat cuaca ekstrem

Pasar Ikan Balekambang, Solo. IDN Times/Larasati Rey

Lies menjamin, ketersediaan stok ikan laut di Pasar Ikan Balekambang diklaim aman kendati kondisi saat ini masih dilanda cuaca ekstrem. Meski demikian, banyak nelayan yang tidak melaut selama cuaca buruk ini. Stok diantisipasi dengan membawa ikan dalam kondisi beku dari kapal.

"Dalam kondisi angin kencang, sampai hari ini stok di Pasar Ikan Balekambang tetap aman. Masih bisa terpenuhi 20 ton tiap hari. Tapi hanya jenisnya saja yang berkurang. Misalnya, cumi-cumi. Mungkin ada size yang tidak ada. Tapi cumi-cumi tetap ada," ujarnya.

4. Pasokan ikan saling suplai

Ilustrasi ikan (pixabay.com/rafablues81)

Menurut Lies, ketersediaan stok ikan ikut dipengaruhi oleh sistem saling suplai Dirinya mencontohkan, jika ikan dari Pekalongan tidak tersedia, ikan diambil dari Pati dan dibagi rata untuk semua pedagang. Dengan begitu, ketersediaan stok ikan tetap terjaga.

Saat ini, ikan air laut beku didatangkan dari Semarang, Surabaya, Pekalongan, dan Jepara.

"Kalau ikan air tawar kami ambil dari Solo dan sekitarnya. Tapi itu kurang. Jadi kami datangkan juga dari Tulungagung untuk ikan nila dan patin. Di Pasar Ikan Balekambang paling banyak diminati ikan patin, nila, dan lele untuk ikan air tawar. Sedangkan ikan laut, udang paling banyak konsumsinya," sambungnya.

Sementara itu, soal konflik Pasar Ikan Balekambang, Lies mengaku mendapatkan dukungan dari Kementerian Perikanan dan Kelautan lantaran dianggap sukses mengelola sebuah pasar ikan di Kota Solo.

"Kan kota ini tidak memiliki laut dan kolam. Tapi perputaran ikannya cukup besar tiap harinya," pungkasnya. 

Berita Terkini Lainnya