TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mini Minaponik Solusi Ketahahan Pangan Warga Solo di Masa Pendemik

Sitem pertanian di lahan sempit yang bernilai ekonomis.

Sistem pertanian mini minaponik. IDNTimes/Larasati Rey

Solo, IDN Times - Mini Minaponik merupakan salah satu urban farming yang sedang booming di Kota Solo. Seperti yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Dahlia 9, Kelurahan Pucangsawit, Jebers, Solo, Jawa Tengah. Mereka menanam sayuran sekaligus bubidaya ikan lele dalam satu wadah.

Baca Juga: Hingga September 2020, Bea Cukai Solo Tindak 45 Kasus Penyelundupan

1. Sistem pertanian yang bisa ditanam di lahan sempit

Warga Pucangsawit, Jebres, Solo sedang memanen kangkung yang ditanam dengan sistem mini minaponik. IDNTimes/Larasati Rey

KWT Dahlia sendiri merupakan cabang dari Kelompok Kontak Tani Andalan (KTNA) Solo. Melalui KTNA para wanita di keluarahan Pucangsawit dibimbing gar bisa menanam dan merawat sayuran dengan cara mini minaponik.

Ketua KTNA Solo, Angga Rustam Rinjaya mengataka sistem pertanian mini minapotik tidak membutuhkan lahan luas dan tidak perlu susah payah meyiram tanaman. Dengan sistem pengairan sumbu pendek tanaman akan dengan sendirinya menyerap air dari kolam bioflog mini yang juga digunakan untuk budidaya 100 bibit ikan.

Angga menjelaskan jenis sayuran yang ditanam yakni jenis kangkung karena cocok dengan lahan yang memiliki banyak air. Dan ikan yang ditanam yakni ikan lele.

"Kenapa harus ikan lele? Lele kerap diberi makan pelet yang banyak mengandung protein. Kotorannya berfungsi karena mengandung unsur nitrogen yang bagus untuk mineral tanaman. Waktu panen sayuran bisa sepekan hingga 25 hari. Harapannya, kita bisa panen lele dalam 2,5 bulan dengan muatan sepuluh kilogram," jelasnya Senin (6/9/20).

Untuk perawatan sistem mini minaponik ini sangat mudah, dimana sayuran yang ditanam di mini minaponik hanya perlu disiram satu kali sehari, dengan air yang ada di dalam bioflog."Meski tanaman punya sumbu, namun perlu disirami setiap hari, ini sekaligus untuk menganti air di dalam bioflog sebanyak 30 persen, agar kualitas air juga terjaga dengan baik," jelasnya.

2. Cukupi kebutuhan pangan keluarga

Tanaman kangkung yang ditanam di polybag. IDNTimes/Larasati Rey

Instalasi mini minapok yang kini dikembangkan di KWT Dahlia Kelurahan Pucangsawit ini menjadi salah satu kreativitas dalam menanggulangi resiko kekurangan pangan keluarga. Dengan masyarakat menaman dengan sitem minaponik ini, secara otomatis kebutuhan gizi baik dari sayuran maupun lauk pauk tercukupi.

"Kita manusia kan harus adaptasi dengan lingkungan ya, sekarang lingkungan sedang ada pandemi COVID-19, nah ini jadi salah satu jawaban agar masyarakat bisa bertahan hidup," ungkap Angga.

Saat ini, ratusan warga di Kelurahan Pucangsawit telah berinovasi menggunakan sistem mini minaponik untuk menanam sekaligus budidaya ikan. Ini menjadi bentuk kesuksesan KWT Dahlia 9 Pucangsawit dalam mengajak masyarakat kreatif dan inovatif.

Baca Juga: Jelang Hari Batik, Warga Solo Diminta Pakai Batik selama 5 Hari

Berita Terkini Lainnya