Di Solo, Keluarga Petugas KPPS yang Meninggal Menolak Autopsi
Tidak ada gunanya dan hanya menambah luka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Solo, IDN Times -Jumlah petugas Pemilu 2019 yang meninggal mencapai 583 orang, terdiri dari 469 petugas KPPS, 92 petugas pengawas dan 22 petugas keamanan. Beberapa pihak mengusulkan agar jasad petugas KPPS yang meninggal diautopsi.
Namun, tidak serta merta keluarga KPPS yang meninggal menerima usulan itu. Salah satunya adalah keluarga Alek Robikson, 56, Ketua KPPS di Nusukan, Solo, Jawa Tengah, yang meninggal akibat kelelahan setelah bertugas mengawal Pemilu.
Baca Juga: Anggota KPPS Meninggal, Keluarga Tak Izinkan Jenazah Diautopsi
1. Keluarga menganggap autopsi hanya akan menambah luka
Menurut istri Alek, Sarmini, 44, pembongkaran makam suaminya untuk keperluan autopsi hanya akan membuka dan menambah luka keluarga. Terhadap kematian suaminya, Sarmini mengatakan pihak keluarga sudah mengikhlaskan dan menganggap Alek mati sahid sebagai pahlawan demokrasi.
“Kami atas nama keluarga menolak autopsi terhadap jenazah suami saya. Tidak ada gunanya. Autopsi hanya akan membuat keluarga tambah sedih,” kata Sarmini di rumahnya, Kampung Praon, Nusukan Solo, Minggu (12/5), kepada IDN Times.
Baca Juga: Kisah Petugas KPPS, Masuk Rumah Sakit Setelah Begadang Ngurus Pemilu