TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nelayan di Kudus dan Istri Sirinya Ngaku Bisa Gandakan Uang Rp23 M    

Pelaku penipuan ditangkap aparat Polres Kudus

Humas Polres Kudus

Kudus, IDN Times - Kepolisian resor (Polres) Kudus berhasil mengamankan dua pelaku tindak penipuan. Kedua pelaku Muhammad Tohir (47) warga Semarang dan Yuli Dhyas Putri (20) warga Desa Pedawang Kudus. Modus pelaku penipuan dengan cara menjanjikan akan menggandakan uang milik korban.

Baca Juga: Tukang Batagor di Kebumen Bisa Tarik Harta Karun Presiden Soekarno

1. Kedua pelaku merupakan nelayan dan istri sirinya

Humas Polres Kudus

Kapolres Kudus  AKBP Catur Gatot Efendi saat konfrensi pers di Mapolres Kudus pada Rabu (19/2) mengungkapkan bahwa Satreskrim Polres Kudus berhasil melakukan penindakan tindak pidana penipuan.

Kedua korban adalah Muhammad Tohir (47) warga Semarang. Dia adalah seorang nelayan dan pelaku lain Yuli Dhyas Putri warga Desa Pedawang Kudus adalah istri sirinya.

“Korban Sudarmi (56) warga Desa Jati Kulon RT 4 RW 6 Kecamatan Jati. Korban ini adalah seorang pedagang,” kata dia kepada wartawan di Kudus.

2. Janjikan korban bisa gandakan uang Rp 47,6 juta menjadi Rp23 miliar

Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurutnya, modus penindakan penipuan ini adalah dengan menggandakan uang korban sebesar Rp47,6 juta menjadi Rp23 miliar. Penggandaaan uang itu diberikan waktu dalam 41 hari.

Catur menjelaskan kronologi kejadian ini berawal pada Minggu (9/2) 2020. Pada saat siang hari, didalam kamar kos milik korban di Desa Jati Kulon Kecamatan Jati oleh tersangka akan menggandakan uang korban Rp47,6 juta menjadi Rp23 miliar. Pelaku menjanjikan bisa menggandakan uang dalam waktu 41 hari.

“Akan tetapi sampai dengan waktu yang dijanjikan. Ternyata pelaku sudah tidak berada di kos. Pelaku melarikan diri,” terang dia.

Atas perbuatan itu, pelaku ini mengakibatkan  korban mengalami kerugian Rp47,6 juta. Korban kemudian melaporkan ke Polres Kudus.

Baca Juga: Cara Menghindari Penipuan Lewat Telepon, Ini 7 Tip Mengenali Spam Call

Berita Terkini Lainnya