Cerita 497 Santri Ponpes El Bayan Cilacap Berjuang Melawan COVID-19
Sembuh Setelah Menjalani Isolasi Selama 10 Hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cilacap, IDNTimes – September 2020 menjadi bulan yang penuh cobaan bagi Pondok Pesantren El Bayan, Desa Padangsari, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Sebanyak 497 santri di El Bayan terkonfirmasi positif COVID-19.
1. Para santri mulai menunjukkan gejala pada akhir September
Mulanya, para santri mengalami demam. Sebagian yang lain kehilangan fungsi indara penciuman. Ada juga santri yang batuk ringan.
Pengasuh El Bayan curiga santri-santrinya terpapar COVID-19. Mereka kemudian berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Cilacap untuk melakukan tes usap di El Bayan.
Dinas Kesehatan menerjunkan tim medis untuk mengambil sampel swab warga pondok pesantren. Total sebanyak 1.030 orang di lingkungan pesantren telah di-swab secara bertahap. Mereka terdiri dari santri, pengasuh, keluarga pengasuh, asatiz dan keluarga asatiz.
Dari tes usap ini, sebanyak 497 orang terkonfirmasi COVID-19. Setelah menjalani perawatan, semua dinyatakan sembuh. Tak satupun dari para santri yang mengalami gejala berat maupun meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi, memastikan sendiri kesembuhan mereka, Sabtu (7/11/2020). Pramesti mengatakan, dari ratusan santri yang terpapar COVID-19 itu, sebagian besar tak bergejala atau OTG.
“Diisolasi selama 10 hari. Sesuai dengan panduan Kementerian Kesehatan, dan diperiksa oleh dokter penanggung jawab, semuanya sudah bisa dinyatakan sembuh,” ujar dia.
Mereka yang tak bergejala menjalani isolasi atau dirawat di fasilitas karantina khusus yang dipersiapkan Satgas Penanganan COVID-19 bersama pengelola pondok pesantren, yakni di Madrasah Aliyah El Bayan.
Sementara santri yang bergejala ringan dan sedang, sesuai dengan protokol kesehatan dirawat di rumah sakit yang memiliki fasilitas yang mememenuhi syarat, yaitu di RSUD Majenang dan RSU Duta Mulya. Santri yang dirawat di rumah sakit jumlahnya mencapai 16 santri.
“Baik yang dirawat di MA El Bayan maupun RS tiap hari melakukan olahraga, mengkonsumsi makanan bergizi, dan ada tambahan nutrisi, penambahan vitamin,” kata Pramesti.