5 Tema Besar Kongres Perempuan Nasional 2023 di Semarang, Akan Dihadiri 1.000 Perempuan
ilustrasi perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Kota Semarang menjadi tuan rumah Kongres Perempuan Nasional 2023 pada 24–26 Agustus 2023. Kegiatan yang akan diselenggarakan di Universitas Diponegoro Semarang itu akan mengangkat lima tema besar tentang tantangan dan peluang perempuan mendatang.
1. Ada 21 tokoh perempuan akan hadir
Kongres Perempuan Nasional 2023 akan diselenggarakan di Kota Semarang, 24--26 Agustus 2023. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)Kegiatan selama tiga hari itu akan dihadiri oleh 21 tokoh perempuan di Indonesia. Sesuai agenda, hadir di antaranya Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati; Antropolog Hukum Universitas Indonesia, Prof Sulistyowati Irianto; Ketua DPR RI, Puan Maharani; Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat; dan Anggota DPD RI, GKR Hemas.
Ketua Kongres Perempuan Nasional, Mila Karmilah mengatakan, kongres ini merupakan lanjutan dari Kongres Perempuan Jawa Tengah 2019. Kegiatan ini sempat vakum karena pandemik COVID-19 dan tahun ini kembali diselenggarakan untuk tingkat nasional di Kota Semarang.
“Kalau tahun 2019 menjadi momentum untuk mengawal perempuan-perempuan yang akan menempati kursi parlemen dan kepala daerah, tahun ini akan membahas terkait tantangan perempuan di berbagai bidang dan lini kehidupan di masa mendatang,’’ ungkapnya pada media gathering Kongres Perempuan Nasional 2023 di Hotel Noormans Semarang, Senin (21/8/2023).
Baca Juga: Hasil Pengawasan Bawaslu Semarang, Keterwakilan Perempuan Terpenuhi
2. Angkat tema tantangan dan peluang perempuan
Editor’s picks
GERAK Perempuan lakukan aksi di Monas untuk memeringati hari International Women’s Day, di halaman Monas, Minggu (8/3) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)Adapun, lima tema besar itu antara lain tantangan dan peluang perempuan pada tata kelola pemerintahan, perwujudan kedaulatan pangan, kesetaraan dan keadilan gender, energi bersih dan lingkungan, serta media dan kebudayaan yang responsif.
Kongres Perempuan Nasional ini diisi dengan kegiatan diskusi dan seminar yang dilaksanakan di sejumlah lokasi di Undip Semarang seperti Auditorium Prof Soedharto, Fakultas Teknik, FISIP, Fakultas Peternakan dan Pertanian, dan Fakultas Ilmu Budaya. Pada kegiatan ini juga akan dihadiri oleh 1.000 perempuan dari seluruh Indonesia.
3. Implementasi peraturan tentang perempuan masih kedodoran
ilustrasi hentikan kekerasan terhadap perempuan (istockphoto.com/PORNCHAI SODA)Sementara, Ketua Panitia Kongres Perempuan Nasional, Ida Budhiati menyampaikan, untuk menjamin hak asasi perempuan perlu adanya kehadiran negara. Peraturan perundang-undangan harus menjamin hak-hak dasar perempuan.
"Saat ini jika dilihat dari aspek substansi hukum dan peraturan hukum turunannya sudah menjamin hak dasar perempuan, namun implementasinya masih kedodoran," ujarnya.
Baca Juga: 57 Persen Investor SBN Ritel di Jateng Perempuan, Ini Keuntungannya
