8 Ruas Jalan di Semarang Jadi Sasaran Ducting, Ini Alasannya

Cegah dari bencana akibat kabel fiber optik semrawut

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang melanjutkan proyek pemindahan kabel fiber optik udara ke bawah tanah atau ducting. Sebanyak delapan ruas jalan, khususnya di kawasan segitiga emas menjadi sasaran pengerjaan proyek tersebut. 

1. Upaya mempercantik kota dan hindari bencana

8 Ruas Jalan di Semarang Jadi Sasaran Ducting, Ini AlasannyaProses ducting fiber optic dari provider telepon selular yang dilakukan bersamaan dengan revitalisasi pedestrian Jalan Jenderal Sudirman tahap pertama, 9 Desember 2019. (Antara/Eka AR)

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pemindahan kabel fiber optik udara ke bawah tanah ini sebagai upaya untuk mempercantik kota dan menghindari bencana.

‘’Kami lakukan pemindahan mulai dari Jalan Gajah Mada sebagai pilot project untuk sistem ducting di Kawasan Segitiga Emas,’’ ungkapnya, Rabu (16/8/2023).

Pemkot Semamrang melakukan ducting bersama Telkomsel dan Moratelindo. Untuk diketahui, sementara hanya dua kota yang melakukan ducting dengan berbasis 5G, yakni Jakarta dan Semarang

Seperti diketahui, wilayah segitiga emas di Kota Semarang menjadi wilayah yang menjadi sasaran ducting. Wilayah tersebut meliputi delapan ruas jalan dengan total panjang 30 kilometer, di antaranya Jalan Pandanaran, Jalan Pemuda, Jalan Gajahmada, Imam Bonjol, MT. Haryono, Jalan Pahlawan, Kawasan Simpang Lima dan Jalan Ahmad Yani.

Baca Juga: Promo Agustusan Lumpia Cik Meme Semarang, Beli 1 Gratis 1, Mau?

2. Proyek ducting sempat terhambat

8 Ruas Jalan di Semarang Jadi Sasaran Ducting, Ini AlasannyaKabel udara fiber optik yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Mengenai sejarah ducting di Kota Semarang sendiri, berawal pada tahun 2019 melalui kerja sama operasional antara PT Bumi Pandanaran Sejahtera dengan PT Moratelindo. Kedua pihak itu membangun sarana komunikasi pasif berupa saluran ducting bersama di Ibu Kota Jawa Tengah.

Dalam prosesnya, terdapat banyak hambatan khususnya perihal relokasi kabel optik dari 26 penyelenggara telekomunikasi di Kota Semarang. Oleh sebab itu, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Ita tersebut akan mendorong Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) agar segera menurunkan kabel fiber optik masing-masing ke sistem ducting seperti yang sudah berhasil di Kota Lama.

“Kami harapkan nantinya tidak hanya segitiga emas saja, dan ini mungkin yang masih menjadi PR bagaimana kita mendorong APJII dan APJATEL. Karena sekarang ini yang sudah masuk ducting masih Telkom dan Moratelindo. Saya nanti akan mengajak teman-teman seperti di Kota Lama,” ujarnya.

3. Proses ducting bisa menyebar ke lokasi lain

8 Ruas Jalan di Semarang Jadi Sasaran Ducting, Ini AlasannyaWali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyaksikan penurunan kabel fiber optik untuk dipindahkan ke bawah tanah (ducting), Rabu (16/8/2023). (dok. Pemkot Semarang).

Ita berharap ke depan seluruh kabel fiber optik udara di Kota Semarang dapat diducting.

“Sementara masih segitiga emas karena terkait biaya. Ke depan bisa menyebar ke lokasi lain karena toh ductingnya juga sudah dibangun, tinggal dimasukkan saja. Kalau tidak ada pioner atau yang pertama nanti tidak selesai-selesai,” jelasnya.

Sedangkan, Kepala KSO BPS Moratelindo, Resi Bramani mengatakan, pekerjaan ini akan memerlukan waktu selama kurang lebih dua bulan sampai bisa digunakan dengan maksimal.

4. Perawatan ducting lebih aman dan awet

8 Ruas Jalan di Semarang Jadi Sasaran Ducting, Ini AlasannyaIlustrasi jalur fiber optic yang terganggu (unsplash.com/Mika Baumeister)

“Kita berharap dalam sebulan hingga dua bulan daerah ini sudah rapi semua tanpa kabel. Kami juga sudah ada grand designnya untuk ke depan. Untuk sementara kita ruas ini dulu dan sudah ready tinggal digunakan,” tandasnya.

Untuk diketahui, keuntungan dari ducting adalah lebih aman dan lebih awet untuk kabel fiber optik.

“Perawatan lebih aman dan mudah kalau di bawah, karena masuk sekali. Tidak ada lagi kecelakaan, tidak ada lagi putus kabel, tidak ada lagi hewan pengerat dan lain-lain,” pungkasnya.

Baca Juga: Pasukan Penjinak Bom Siaga Penuh Selama Ajang AEM 2023 di Semarang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya